Rabu 21 Dec 2016 16:48 WIB

Kedubes Rusia Tingkatkan Pengamanan Pascaserangan Dubes di Turki

Rep: Lida Puspanigtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Turki Andrei Karlov berpidato di sebuah galeri seni tak lama sebelum ia ditembak di Ankara, Turki, 19 Desember, 2016.
Foto: Reuters/Ugur Kavas
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Turki Andrei Karlov berpidato di sebuah galeri seni tak lama sebelum ia ditembak di Ankara, Turki, 19 Desember, 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia di Jakarta meningkatkan pengamanan pascaserangan Dubes Rusia di Turki, Rabu (21/12). Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y Galuzin mengatakan Presiden Vladimir Putin telah memberi mandat agar semua fasilitas diplomatik lebih waspada.

"Presiden Putin tentu memerintahkan peningkatan keamanan di semua fasilitas diplomatik Rusia di dunia, termasuk di Indonesia," kata Galuzin dalam konferensi pers di kediamannya di Jakarta. Kedubes akan melakukan segala yang diperlukan.

Meski demikian, semua fasilitas Rusia di Indonesia akan tetap beroperasi normal. Galuzin menegaskan bahwa pihak Kedubes tidak takut dengan efek serangan di Turki. "Insiden itu tidak akan membuat kami menyerah terhadap idealisme, prinsip dan upaya kami dalam menjalankan fungsi juga memerangi terorisme," kata Galuzin. Ia juga yakin pada otoritas Indonesia yang akan menjaga rekan diplomatiknya.

Maraknya pemberitaan teroris di Indonesia dinilai mengkhawatirkan. Namun Galuzin merasa kondisi di Turki tidak akan terjadi di Indonesia. Menurutnya sipil di Indonesia tidak mencerminkan kemungkinan upaya seperti itu.

Galuzin menegaskan aksi teror di Turki tidak akan mencapai tujuannya. "Jika tujuannya adalah memperburuk hubungan Turki dan Rusia, maka mereka gagal," kata Galuzin. Menurutnya hubungan kedua negara bahkan saat ini semakin erat.

Ia menambahkan jika tujuannya adalah agar Rusia menghentikan upaya di Suriah, maka ini pun tidak akan terjadi. Galuzin mengatakan Rusia akan tetap pada komitmen memerangi terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement