Rabu 28 Dec 2016 08:11 WIB

Pilot Perempuan Militer Afghanistan Pertama Ajukan Suaka ke AS

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Pilot perempuan pertama di Angkatan Udara Afghanistan sejak jatuhnya Taliban pada 2001, Kapten Niloofar Rahmani (25 tahun) telah mengajukan suaka ke Amerika Serikat (AS).
Foto: all Street Journal
Pilot perempuan pertama di Angkatan Udara Afghanistan sejak jatuhnya Taliban pada 2001, Kapten Niloofar Rahmani (25 tahun) telah mengajukan suaka ke Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pilot perempuan pertama di Angkatan Udara Afghanistan sejak jatuhnya Taliban pada 2001, Kapten Niloofar Rahmani (25 tahun) telah mengajukan suaka ke Amerika Serikat (AS). Ia memutuskan menetap di AS karena merasa takut berada di negaranya.

Rahmani banyak menjadi sorotan setelah berhasil menyelesaikan pelatihan dan menjadi pilot perempuan pertama pada 2013. Selama ini ia mengaku bertahan meski banyak menerima ancaman mati setelah bergabung dengan militer Afghanistan.

Namun ia mengatakan hal-hal buruk semakin banyak terjadi di negaranya. Dia tidak mempunyai pilihan lain selain mengajukan permohonan suaka dengan mengajak kedua orang tuanya.

"Saya merasa senang bisa 'terbang' untuk negara saya. Saya hanya takut akan hidup saya sendiri," ujar Rahmani kepada Wall Street Journal, Selasa (27/12).

Jika suaka diberikan, dia mengaku akan terus menjadi pilot, bersama Angkatan Udara AS atau sebagai pilot komersial. "Semua yang saya lalui, semua penderitaan saya, adalah karena saya benar-benar ingin terbang. Itu adalah mimpi saya," kata dia.

Rahmani sempat menerima penghargaan International Women of Courage Award pada 2015 dari Departemen Luar Negeri AS atas prestasinya. "Rahmani adalah simbol yang dapat mendorong perempuan muda lainnya mengikuti jejaknya sekarang, yang telah memasuki sekolah penerbangan sejak usia 18 tahun," kata Ibu Negara AS Michelle Obama saat upacara pemberian penghargaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement