Ahad 01 Jan 2017 23:15 WIB

Polisi Buru Pelaku Serangan pada Malam Tahun Baru di Turki

Rep: Puti Almas/ Red: Bilal Ramadhan
Deretan kendaraan ambulan di lokasi serangan pria bersenjata di Istanbul, Turki, Ahad (1/1).
Foto: Depo Photos Via AP
Deretan kendaraan ambulan di lokasi serangan pria bersenjata di Istanbul, Turki, Ahad (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Seorang pria bersenjata melakukan serangan di sebuah klub malam Istanbul, Turki, Ahad (1/1) dini hari. Ia menembak secara brutal dan sebanyak 39 orang tewas dalam peristiwa ini.

Kebanyakan korban tewas merupakan pengunjung yang tengah merayakan malam tahun baru. Sebanyak 16 orang diantaranya adalah warga negara asing. Klub bernama Reina itu terletak tepatnya di atas jalur air pantai Selat Boshporus, wilayah Ortakoy.

Tempat itu selama ini dikenal di kalangan turis dan penduduk setempat karena lokasinya yang menghadap selat pemisah Eropa dan Asia. Saat kejadian berlangsung, terdapat sekitar 600 orang yang berada dalam klub.

Pelaku datang dengan menggunakan senjata dan menembak petugas keamanan di depan Reina yang terdiri atas polisi dan warga sipil. Kemudian, ia melepaskan tembakan secara brutal dan acak terhadap orang-orang yang berada dalam klub.

Sebagian pengunjung yang mencoba menyelamatkan diri dari penyerang dilaporkan mencoba melompat ke dalam air. "Kami semua di sana saat itu sedang bersenang-senang merayakan pergantian tahun hingga tiba-tiba semua orang panik mulai berlari dan lainnya bersimbah darah," ujar seorang pengunjung bernama Sinem Uyanik.

Gubernur Istanbul Vasip Sahin mengatakan penyerang mungkin menggunakan senapan berburu saat melakukan aksinya. Didua kuat tidak ada target khusus dalam kejadian itu. Saat ini, otoritas Turki masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri. Para saksi dalam kejadian itu mengatakan pria bersenjata sempat berteriak menggunakan bahasa Arab.

"Pengejaran tengah berlangsung. Polisi telah meluncurkan operasi mencari pelaku dan kami berharap penemuan segera didapatkan," ujar menteri dalam negeri Turki, Suleyman Soylu.

Salah satu pengunjung yang juga merupakan pemain sepak bola Turki, Syefa Boydas mengatakan tidak melihat pelaku penembakan. Namun, suara tembakan terdengar dengan jelas dan mengerikan hingga ia melarikan diri dengan cepat.

"Aku tidak melihat siapa yang menembak, tapi suara tembakn terdengar dan saya langsung menggendong kekasih saya yang menggunakan hak tinggi," jelas Boydas. Sesaat setelah serangan terjadi, puluhan ambulans dan kendaraan polisi dikerahkan ke lokasi kejadian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement