Ahad 08 Jan 2017 15:44 WIB

Kedubes Israel Minta Maaf Setelah Stafnya Singgung Wamenlu Inggris

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Bendera Israel dikibarkan warga.
Foto: Reuters
Bendera Israel dikibarkan warga.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kedutaan Besar Israel meminta maaf pada Deputi Menteri Luar Negeri Inggris Alan Duncan, Sabtu (7/1). Sebelumnya, seorang staf kedutaan Israel di London bernama Shai Masot mengatakan akan menjatuhkan Duncan.

Duncan mengkritik aktivitas permukiman Israel di Tepi Barat sebelumnya. Masot masuk dalam laporan investigasi Aljazirah yang digarap dalam operasi rahasia selama enam bulan oleh Unit Investigasi Aljazirah.

Terungkap plot diplomat Israel dan pegawai negeri sipil Inggris untuk menghancurkan karier beberapa politikus senior Inggris. Masot kedapatan sedang meminta daftar nama-nama anggota parlemen yang bisa 'dijatuhkan'.

Masot bertanya pada Maria Strizzolo yang kemudian jadi kepala staf untuk anggota parlemen Robert Halfon. Halfon adalah wakil ketua partai berkuasa, Partai Konservatif.

Strizzolo saat itu mengatakan sedikit skandal bisa membuat Duncan dipecat. Dalam pembicaraan yang direkam rahasia itu, Masot juga menggambarkan Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson adalah orang idiot tak bertanggung jawab.

Sejak laporan dari Aljazirah dipublikasikan, Kedutaan Israel merespons melalui cicitan di Twitter. Mereka mengatakan Masot akan segera mengakhiri masa jabatannya.

Duta Besar Israel untuk Inggris, Mark Regev juga meminta maaf pada Duncan. Ia menegaskan pernyataan Masot sangat tidak bisa diterima.

Laporan di atas hanya awalan dari banyak temuan Unit Investigasi. Aljazirah akan membeberkannya dalam empat serial berjudul The Lobby yang akan disiarkan di saluran Aljazirah mulai 15 Januari.

Penyelidikan terselubung ini menguak bagaimana pemerintah Israel berada di tengah-tengah arus yang mempengaruhi kampanye terselubung di Inggris. Robin (nama samaran), reporter investigasi Aljazirah mengumpulkan banyak data dan bertemu dengan anggota jaringan lobi Inggris yang menikmati dukungan dari pemerintah Israel. Mereka berlindung di dalam kedutaan Israel di London.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement