Senin 09 Jan 2017 15:05 WIB

Korut Ancam Bisa Luncurkan Rudal Antarbenua Setiap Saat

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Rudal Korea Utara (ilustrasi)
Foto: AP
Rudal Korea Utara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengatakan, mereka dapat melakukan uji coba peluncuran intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau rudal antarbenua setiap saat. Lokasi sasaran uji coba akan ditentukan langsung oleh Presiden Korea Utara Kim Jong-un.

"ICBM tersebut akan diluncurkan kapan saja dan di mana saja yang ditentukan oleh kantor pusat tertinggi Democratic People's Republic of Korea (DPRK)," ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara, yang tidak disebutkan namanya, dikutip kantor berita resmi KCNA, Ahad (8/1).

Pada Ahad (1/1), Kim mengatakan dalam sebuah pidato negaranya akan segera melakukan uji coba ICBM. Menurut juru bicara kementerian tersebut, perkembangan rudal nuklir Korea Utara adalah akibat dari kesalahan kebijakan Amerika Serikat (AS) yang menimbulkan permusuhan.

"AS sepenuhnya harus disalahkan karena telah mendorong DPRK mengembangkan ICBM. AS memberikan kebijakan permusuhan anakronistik terhadap DPRK selama puluhan tahun dengan mengganggu kedaulatan dan hak vital negara. Siapa pun yang ingin berurusan dengan DPRK disarankan untuk menggunakan cara berpikir baru setelah memiliki pemahaman yang jelas tentang itu," ujar dia.

Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan senjata nuklir Korea Utara dan program rudal balistik merupakan ancaman serius bagi AS. "Washington siap menembak jatuh rudal Korea Utara jika diarahkan ke wilayah kami, atau wilayah rekan dan sekutu kami", kata Carter dalam acara Meet the Press di NBC, Ahad (8/1).

AS mengakui, Korea Utara telah menunjukkan peningkatan kualitatif dalam kemampuan mengembangkan senjata nuklir dan rudal. Besar peningkatannya belum diketahui sejak uji coba yang dilakukan tahun lalu.

Pengamat mengatakan, ada kemungkinan Pyongyang benar-benar siap melakukan pengujian ICBM. Namun, diperkirakan Korea Utara perlu waktu satu tahun untuk menyempurnakan senjata itu.

Jika telah sepenuhnya disempurnakan, ICBM Korea Utara bisa mengancam sekitar 9.000 Km ke wilayah utara. Wilayah tersebut tepat menyasar AS.

Presiden AS terpilih Donald Trump turut menanggapi ancaman ICMB Korea Utara pekan lalu. Melalui akun Twitter pribadinya, Trump menegaskan rudal tersebut tidak akan bisa mencapai AS.

Dilansir dari Aljazirah, Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB sejak 2006 karena uji coba rudal balistik dan senjata nuklir. Sanksi diperketat bulan lalu setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir kelima dan terbesarnya pada 9 September 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement