Selasa 10 Jan 2017 00:35 WIB

Nana Di-bully Gara-Gara Jiplak Pidato Presiden AS

Nana Akufo-Addo
Foto: EPA/Christian Thompson
Nana Akufo-Addo

REPUBLIKA.CO.ID, AKKRA -- Nana Akufo-Addo, presiden terpilih Ghana, menjadi sasaran cibiran rakyatnya. Dia ketahuan menjiplak pidato Presiden Amerika Serikat saat membacakan pidato pelatikannya.

Nana Akufo-Addo menghadapi banyak kemarahan ketika diketahui pidato pelantikannya berisi kutipan pidato presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan George W Bush. Kemarahan di media sosial dan nasional terhadap pidato Nanan Akufo-Addo, yang disampaikan pada Sabtu, memudarkan sinar kemenangan mantan pemimpin oposisi Ghana itu. Dia meraih kemenangan meyakinkan pada Desember setelah dua kali kalah dalam persaingan menjadi presiden.

Kesalahan itu dinilai memalukan karena partai Akufo-Addo, Partai Patriotik Baru (NPP), sering membanggakan diri atas kemampuan mumpuni kepemimpinannya. Partai itu menyampaikan kebijakan menciptakan lapangan kerja, memerangi kemiskinan, meningkatan usaha dan memulihkan Ghana kembali memiliki kedudukan sebagai salah satu negara Afrika dengan perekonomian paling dinamis.

"Ini adalah suatu peringatan bahwa sudah ada transisi dari pemimpin oposisi menjadi presiden dan saya yakin dia (Akufo-Addo) akan lebih berhati-hati di masa depan," kata penelaah jajak pendapat dan penulis Ben Ephson kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa kerusakan citra politik tidak mungkin seterusnya.

Banyak penanggap memuji sifat seperti negarawan, yang tersirat dalam pidato sekitar 26 menit yang disampaikan kepada hadirin pejabat dan pemimpin asing sesaat setelah Akufo-Addo mengambil sumpah jabatan.

Direktur Komunikasi Kepresidenan Ghana, Eugene Arhin, meminta maaf melalui Facebook atas kesalahan plagiarisme itu. Dia menyebutnya sebagai pengawasan yang lengkap dan tidak pernah disengaja. Dia mengaku bahwa pidato itu berisi empat kutipan terkait dengan benar.

Pemimpin NPP lainnya yang dekat dengan Akufo-Addo menolak untuk mengomentari tentang bagaimana kesalahan itu bisa terjadi. Kritik difokuskan pada dua kalimat dalam pidato Akufo-Addo itu.

"Saya meminta anda untuk menjadi warga negara, warga negara bukan penonton, warga negara bukan subjek, warga negara yang bertanggung jawab membangun masyarakat dan bangsa," kata Akufo-Addo dalam pidatonya.

"Meskipun tantangan yang kita hadapi menakutkan, begitu juga dengan kekuatan kita. Warga Ghana pernah menjadi orang-orang yang resah, mencari-cari, berharap dan kita harus membawa ke dalam tugas kita hari ini visi dan kehendak orang-orang yang sudah ada sebelum kita," kata dia.

Baris pertama pidato Akufo-Addo itu hampir persis dengan salah satu dari pidato pelantikan Bush pada 2001, sedangkan baris kedua pidato itu sama dengan pidato pelantikan Clinton pada 1993, dengan perubahan hanya pada nama negara.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement