Selasa 10 Jan 2017 19:16 WIB

Efiq Zulfiqar, Seniman Sunda yang Berkarya di Australia

Efiq tampil dalam salah satu pertunjukkan budaya di Queensland.
Foto:
Efiq tampil dalam salah satu pertunjukkan budaya di Queensland.

Efiq menjelaskan proses ini secara rinci, “Biasanya diawali dengan perkenalan atau rekomendasi dari teman atau sesama musisi. Setelah itu pertemuan music atau jam session. Disaat jam session itu, muncul ide-ide atau gagasan baru yang dituangkan dalam kolaborasi musik.”

Bersama dengan keluarga di Caboolture
Efiq bersama dengan keluarga di Caboolture

Untuk Efiq, saat menarik terjadi jika masing-masing seniman memainkan berbagai macam alat musik dari latar belakang budaya yang berbeda.

“Itu bisa menghasilkan seni pertunjukan yang unik dan menarik. Di samping itu, kita saling bertukar ilmu dan pengalaman,” imbuhnya.

Efiq juga menyadari bahwa ada manfaat sosial besar yang bisa diperoleh dari kegiatan kolaboratif seperti ini.

“Secara tidak langsung kita bisa mempererat hubungan antara Indonesia dan Australia. Seperti ada pepatah mengatakan, Tak kenal maka tak sayang. Artinya kalau kita mengenali seni dan budaya Indonesia, maka kita semua harus menyayangi, menjaga dan juga melestarikanya,” kata Efiq. 

"Sampai sekarang pun saya masih belajar dan mengenali sesuatu hal yang baru,” imbuhnya.

Sebagai seniman yang dilatih dari usia muda, Efiq mengakui peran orang tua sangat penting dalam mendidik generasi muda untuk mencintai tradisi dan seni budaya Indonesia. “Supaya tidak lupa sejarah dari mana kita berasal untuk bekal masa depannya,” kata Efiq.

Dia juga mengharapkan anak-anak yang sudah terlihat berbakat dari usia kecil terus dilatih, diarahkan dan dikembangkan. “Semakin tumbuh besar, maka semakin terlihat bakat atau kemampuan individunya dalam bermain musik. Semakin rajin berlatih, semakin bagus hasilnya,” katanya.

Efiq juga menyadari ada manfaat secara psikologis ketika anak-anak bermain musik. “Musik adalah terapi yang bisa membuat anak senang atau gembira. Kegembiraan dan kesenangan itulah yang membuat si anak terus memainkan alat musik, menyanyi dan sebagainya. Kalau si anak sudah senang melakukannya, akan lebih mudah untuk mengarahkan, melatih dan mengembangkannya.”

Efiq mempunyai harapan besar untuk masa depan bidang kesenian di Indonesia maupun di Australia. “Mudah-mudahan dunia seni pertunjukan semakin maju, inovatif dan berkembang sesuai kemajuan ilmu dan teknologi, tanpa meninggalkan budaya aslinya,” katanya.

Efiq percaya dunia modern dan tradisi dapat dipadukan tetapi harus dilakukan dengan rasa peduli terhadap tradisi, “Karena eksistensi seni pertunjukan modern tanpa seni dan budaya tradisi akan kehilangan makna esensialnya sebagai falsafah hidup berbudaya.”

Untuk info lebih lanjut tentang Kang Efiq, silakan kunjungi: www.efiqzulfiqar.com

* Tulisan ini sebelumnya sudah dimuat di blog Jembartan sebuah blog yang menghubungkan Indonesia dan Australia melalui kesenian.

* Sumbangan tulisan Jane Ahlstrand. Ahlstrand adalah mahasiswa S3 Universitas Queensland yang sedang melakukan penelitian mengenai Indonesia, dan sudah lama mengenal dan mempromosikan kesenian Indonesia di Australia.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/sosok/mengenal-efiq-zulfiqar,-seniman-sunda-yang-berkarya-di-negeri-k/8163974
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement