REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Pihak berwenang Hungaria mengatakan pada Jumat (13/1) bahwa mereka telah menahan seorang remaja putri asal Belgia berusia 18 tahun dan seorang remaja perempuan asal Prancis berumur 19 tahun ketika keduanya berada dalam perjalanan menuju Suriah untuk bergabung dengan kelompok jaringan ISIS.
Mereka ditahan berdasarkan perintah yang dikeluarkan Eropa terhadap orang-orang yang diduga melakukan kegiatan terkait dengan terorisme. "Kedua remaja perempuan tersebut ditangkap pada Kamis (12/1) ketika sedang menyeberang menuju Serbia menggunakan bus dari Wina ke Sofia," kata pihak kepolisian Hungaria seperti dikutip Reuters.
Penasihat keamanan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, Gyorgy Bakondi, mengatakan kepada kantor berita MTI bahwa kedua remaja perempuan tersebut sedang melakukan perjalanan menuju Damaskus. "Salah satu dari mereka menunjukkan paspor palsu ketika menjalani pemeriksaan di pos perbatasan," ujar Bakondi.
Juru bicara pemerintah, Zoltan Kovacs, mengatakan kedua perempuan telah berniat bergabung dengan kelompok-kelompok garis keras yang memiliki hubungan dengan kelompok ISIS bersenjata. Hungaria merupakan rute persimpangan utama menuju Eropa bagi ratusan ribu migran pada 2015. Sejak itu, Hungaria telah mendirikan pagar di perbatasannya bagian selatan dengan Serbia dan Kroasia.
Hungaria juga telah menerapkan undang-undang ketat serta patroli polisi dan tentara untuk mencegah penyeberangan perbatasan secara ilegal.