Rabu 25 Jan 2017 18:50 WIB

Ada Nama Keluarga Besar Trump di Balik Permukiman Ilegal Israel

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Foto: EPA
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIT EL -- Dalam beberapa tahun terakhir, keluarga Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump, telah menyumbangkan dana puluhan ribu dolar AS untuk proyek pemukiman Israel di Tepi Barat. Informasi tersebut didapat dari catatan pajak Charles and Seryl Kushner Foundation, yayasan milik orang tua Jared.

Dalam catatan pajak itu, rata-rata sumbangan Charles and Seryl Kushner Foundation dari 2010 hingga 2014 berada di kisaran 5.000 hingga 10 ribu dolar AS per tahun. Jared dan tiga saudara kandungnya yang lahir dari keluarga Yahudi Ortodoks, menjadi dewan yayasan Charles and Seryl Kushner Foundation. Yayasan didirikan sejak 1997.

Penerima sumbangan dari yayasan keluarga Kushner adalah American Friends of Bet El Yeshiva, sebuah organisasi yang mendukung program-program pemukiman di wilayah Beit Al. Organisasi itu menerima sebesar 20 ribu dollar AS dari keluarga Kushner pada 2013.

Presiden American Friends of Beit El Yeshiva yang kantornya berada di Forest Hills, New York, adalah David Friedman, penasihat senior Trump untuk urusan Israel. Friedman, yang telah menjabat sebagai pengacara Trump selama 15 tahun terakhir telah menyatakan kesediaannya untuk menjadi Duta Besar AS untuk Israel.

Beit El adalah wilayah Palestina yang diduduki Israel. Daerah itu yang terletak di Tepi Barat. Beit El berada di bagian utara Yerusalem dan di timur Al-Bireh, dekat Ramallah.

Haaretz melaporkan, pemukiman Yahudi di Beit Al dibangun pada 2009 di atas tanah Palestina tanpa adanya persetujuan. Menurut Peace Now, 96,85 persen tanah di Beit El adalah properti milik Palestina.

Sebagian besar masyarakat internasional menganggap pemukiman tersebut ilegal dan menyalahi hukum. Pemukiman Yahudi di Beit El yang kini dihuni oleh 600 ribu warga Israel itu dianggap sebagai penghalang perdamaian bagi kedua negara.

Beit El adalah salah satu pemukiman yang ditetapkan akan mendapatkan rumah baru di bawah rencana ekspansi pemerintah Israel. Sekitar seratus rumah akan dibangun di Beit El, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan membangun 2.500 rumah di pemukiman Yahudi di Tepi Barat, pada Selasa (24/1).

Baca juga,  Israel Kembali Rampas Tanah Palestina di Tepi Barat.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement