Selasa 31 Jan 2017 13:21 WIB

Resort Mewah Korut Pekerjakan Anak di Bawah Umur

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Winda Destiana Putri
Kim Jong Un berada di tengah resort ski Masikryong yang diketahui mempekerjakan anak-anak.
Foto: NBC
Kim Jong Un berada di tengah resort ski Masikryong yang diketahui mempekerjakan anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, KANGWON - Ribuan pria, wanita, dan anak-anak di bawah umur dipekerjakan di bawah badai salju oleh resort ski Masikryong, di dekat Kota Kangwon, Korea Utara. Hal itu diketahui setelah sebuah rekaman video dirilis oleh NBC.

Dalam rekaman itu, terlihat para pekerja memalu permukaan jalan yang beku untuk menjaga akses masuk bagi pengunjung resort. Pemandangan itu sangat jauh berbeda dibandingkan dengan resort-resort ski mewah lainnya di dunia yang menggunakan mesin untuk memecahkan es. The Telegraph melaporkan, anak-anak yang dipekerjakan di resort ski Masikryong berusia antara 11 hingga 12 tahun.

Resort ski Masikryong terletak tiga jam perjalanan dari ibukota Pyongyang. Resort mewah ini sering dikunjungi oleh masyarakat kelas menengah ke atas di negara itu.

Pada 2013, Presiden Korea Utara Kim Jong-un memiliki rencana awal untuk membiayai pengembangan resort itu sebesar 21 juta poundsterling. Namun tampaknya, pemeliharaan akses belum termasuk ke dalam anggaran itu.

Negara komunis tersebut menggunakan istilah 'Masikryong speed' untuk menjuluki pembangunan resort yang dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Hal itu menjadi kebanggaan nasional dan alat propaganda bagi Korea Utara.

Namun, di belakang kebanggaan itu, pekerja-pekerja di bawah umur dipaksa tetap bekerja dalam keadaan basah kuyup di pinggir jalan. Mereka menggunakan jaket, syal, dan topi lusuh untuk menghangatkan badan.

Masikryong berada di ketinggian 1,360 meter di puncak Taehwa dan memiliki 10 pistes untuk pada pemain ski. Resort ini juga memiliki sebuah hotel dengan kamar kelas pertama, kedua, dan ketiga, serta toko penyewaan alat ski, kolam renang, arena es, bar penuh dengan minuman keras impor dari Eropa, dan restoran.

Diperkirakan 5.000 kalangan elit Korea Utara, termasuk pejabat pemerintahan Presiden Kim, mengunjungi Masikryong setiap hari. Laporan rekaman video NBC menunjukkan, ada lebih banyak pekerja yang menderita dibandingkan dengan pengunjung yang mendatangi resort.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement