REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Partai Buruh Australia mengatakan Malcolm Turnbull 'menguras kantongnya sendiri' untuk memastikan kemenangan di pemilu, setelah Perdana Menteri Australia tersebut mengaku menyumbang dana 1,75 juta dolar Australia (sekitar Rp 17 miliar) untuk partainya, Partai Liberal.
PM Turnbull sehelumnya nenolak menjawab mengenai rincian sumbanganhya, namun berubah pikiran ketika muncul dalam program 7.30 ABC, Rabu malam (1/2). "Saya menyumbangkan 1,75 juta dolar Australia, itulah sumbangan yang saya berikan. Ini sudah dibicarakan dan menjadi spekulasi, jadi inilah angkanya," katanya.
Menteri Keuangan Bayangan dari Partai Buruh Jim Chalmers mengatakan tekanan politik menyebabkan Turnbull menjelaskan angka sumbangan yang diberikannya. "Dia tidak bisa memenangkan pemilu atas kinerjanya, jadi dia menguras kantongnya sendiri," kata Chalmers.
"Bila dia tidak memiliki 1,75 juta dolar Australia untuk dihamburkan maka dia tidak akan menjadi pemimpin Partai Liberai dan tidak akan menjadi Perdana Menteri."
Sumbangan itu diberikan dalam masa tahun keuangan sekarang, dan menurut peraturan saat ini di Australia, laporan sumbangan itu bisa dirahasiakan sampai tahun depan. Bendahara Utama Australia Scott Morrison mengecam Chalmers atas pernyataan tersebut dan menggambarkannya sebagai "politikus kasar penuh lumpur'.
"Ini pernyataan kotor dari seorang politikus kasar penuh lumpur dari partai kasar yang dipimpin oleh Bill Shorten." kata Morrison.
Morrison mengataikan bahwa PM Malcolm Turnbull adalah salah seorang yang paling dermawan dan sederhana yang diketahuinya, yang memberikan sumbangan kepada rumah sakit, dan kegiatan sosial, dan juga kepada Partai Liberal.
"Kedermawanan dan kesederhaan adalah dua frasa yang umumnya tidak akan saya gunakan untuk menggambarkan Ketua Partai Oposisi." katanya.
"Bila dia ingin menjadikan tuduhan yang disampaikan Jim Chalmers sebagai miliknya, dia harus mengatakan sendiri, dari pada menyuruh salah seorang pembantunya untuk mengatakannya."
Tugas untuk menyumbangkan kembali
PM Turnbull mengatakan dia sudah berhasil dalam hidupnya, dan merupakan tugasnya untuk 'memberikan kembali apa yang sudah didapatnya'. Dia mengatakan sudah menanamkan modal untuk partainya sendiri, dan mengatakan Partai Buruh sangat tergantung pada serikat pekerja.
"Saya menyumbangkan dana guna memastikan kita tidak akan memiliki pemerintahan Partai Buruh. Saya menyumbangkan dana untuk kampanye Partai Liberal."
"Saya tidak tergantung pada CFMEU (nama serikat pekerja terbesar di Australia), seperti halnya Bill Shorten. Saya tidak tergantung pada serikat pekerja sayap kiri, yang memiliki Bill Shorten."
Chalmers mengatakan Partai Buruh sebagai pihak oposisi memiliki integritas lebih tinggi dari pemerintah dalam soal sumbangan untuk kegiatan politik.
"Partai Buruh melaporkan sumbangan dengan cara yang benar, kami malah melakukan hal yang lebih rinci dari yang dinyatakan dalam aturan. Di sisi lain, Malcom Turnbull menyumbang 1,75 juta dolar Australia, dia mencoba menyembunyikan hal itu selama mungkin, ini jumlah yang besar."
Turnbull mengatakan dia akan menerima usulan bagi laporan sumbangan politik yang lebih terbuka.
'Amerikanisasi politik Australia'
Dalam tanggapannya, Senator Australia Selatan Nick Xenophon mengatakan dua partai besar di Australia saat ini sama buruknya dalam hal sumbangan dana politik. "Mereka yang tinggal di rumah kaca sebaiknya tidak saling melempar baru, dan ini adalah rumah kaca raksasa." kata Xenophon kepada ABC.
Dia mengatakan keseluruhan sistem sumbangan dana politik harus diubah, dan laporan harus diumumkan segera setelah sumbangan diberikan. "Ada ketertarikan luar biasa dalam hal sumbangan besar yang diberikan Perdana Menteri untuk partainya sendiri."
"Masalah utamanya adalah tidak adanya transparansi, ketidakjelasan mengenai aturan sumbangan dimana kita tidak mengetahui dengan pasti siapa yang memberikan sumbangan besar."
Mantan Bendahara Utama Australia dari Partai Liberal Michael Yabsley sekarang menjadi pegiat bagi reformasi kegiatan sumbangan dana politik.
"Saya akan menggambarkan situasi sekarang ini sebagai Amerikanisasi politik Australia. Sumbangan yang diterima dimaksudkan untuk mempengaruhi keadaan dan saya kira ini tidak sehat, tidak benar dan harus diubah" katanya.
Dia menginginkan agar sumbangan dana politik ini maksimal 500 dolar AS (sekitar Rp 5 juta). "Sumbangan 1,75 juta dolar Australia, dari orang biasa atau dari Perdana Menteri, harus dilarang." katanya.
Baik Partai Liberal dan Partai Buruh tidak ada yang mengusulkan pembatasan jumlah dana sumbangan, namun PM Turnbull mengatakan dia terbuka dengan ide reformasi, termasuk pelaporan langsung, hal yang sekarang sedang dibahas oleh Komite di Parlemen.
Diterjemahkan pukul 12:45 AEST 2/2/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini