Senin 13 Feb 2017 17:16 WIB

Ayatollah Khomeini Perintahkan Salman Rushdie Dieksekusi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (Ilustrasi)
Foto: Reuters
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, IRAN -- Pada hai ini, 14 Februari 1989, Ayatollah Khomeini memerintahkan agar penulis buku "Satanic Verses"  Salman Rushdie  dieksekusi. Seperti dilansir Guardian, Khomeini memerintahkan eksekusi dilakukan terhadap Salman Rushdie meskipun saat itu Khomeini dalam keadaan sekarat.

Rushdie dituduh melakukan penghinaan terhadap agama karena menulis novel Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan. Bukunya dilarang beredar di banyak negara karena kontroversial.

Fatwa Khomeini merupakan hukuman yang harus dilakukan. Hal ini membuat Rushdie kesulitan.

Khomeini merupakan tokoh Revolusi Iran yang lahir di Khomeyn, Iran. Ia belajar teologi di Arak dan Kota Qom.

Ia merupakan musuh utama keluarga  keluarga kerajaan Iran, khususnya Shah Mohammed Reza Pahlavi. Akibat permusuhan ini, Khomeini harus hidup dalam pengasingan berpindah-pindah tempat.

Khomeni pindah dari Iran ke Turki, lalu ke Irak, kemudian ke Prancis. Ini terjadi karena Kerajaan Iran meminta mereka mengusirnya. Namun akhirnya, Khomeini kembali ke Iran saat terjadi revolusi Iran. Ia disambut oleh seluruh rakyat Iran dengan penuh suka cita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement