REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus pada Rabu (22/2) menyerukan bantuan kemanusiaan mendesak bagi rakyat Sudan Selatan yang kelaparan dengan mengatakan jutaan orang rawan menghadapi kematian akibat kelaparan di negara tercabik perang itu.
"Lebih dari sebelumnya, sekarang harus ada tekad setiap orang untuk bukan hanya bicara tetapi memberikan bantuan pangan dan mengizinkan bantuan itu mencapai penduduk menderita," kata Paus di hadapan ribuan umat yang berkumpul di alun-alun Santo Petrus, dalam pertemuan mingguan.
Paus mengatakan jutaan orang, termasuk anak-anak mati akibat kelaparan. Sejak 2013, Sudan Selatan diguncang perang saudara, yang oleh Paus disebut "saling bunuh saudara sendiri".
Presiden Salva Kiir, yang pemerintahannya pada Senin menyatakan terjadi bencana kelaparan, telah berjanji memberikan akses yang aman bagi badan-badan amal untuk mencapai warga yang sedang kelaparan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan beberapa daerah tidak dapat dijangkau karena tingkat keamanan yang sangat buruk.
Sudan Selatan terimbas kekeringan yang melanda wilayah Afrika timur, sehingga menjerumuskan warga Somalia kembali ke dalam bencana kelaparan, enam tahun sejak kelaparan menewaskan 250 ribu rakyatnya pada 2011. Badan Anak-anak PBB, UNICEF, pada Selasa menyatakan hampir 1,4 juta anak menghadapi ancaman kematian akibat kelaparan di Sudan Selatan, Somalia, dan Nigeria.