Senin 06 Mar 2017 16:35 WIB

Raja Thailand Coret Biksu Buron dari Jajarannya

Biksu Buddha dari kuil Dhammakaya terlibat bentrok dengan polisi di luar kuil di Pathum Thani, utara Bangkok, Thailand, Senin, 20 Februari 2017.
Foto: AP Photo/Sakchai Lalit
Biksu Buddha dari kuil Dhammakaya terlibat bentrok dengan polisi di luar kuil di Pathum Thani, utara Bangkok, Thailand, Senin, 20 Februari 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Mantan kepala wihara Budha di tengah ketegangan dengan pihak berwenang di biara terbesar Thailand dicoret dari jabatan kerajaan oleh raja, kata pemerintah pada Ahad (5/3).

Langkah itu diambil lebih dari dua pekan sesudah polisi mengepung kuil bermasalah Dhammakaya dan mulai mencari Phra Dhammachayo, yang dituduh melakukan pencucian uang. Ketegangan di wihara itu menunjukkan salah satu tantangan terbesar penguasa Thailand sejak berkuasa pada 2014.

Mantan kepala biara itu belum menyerahkan diri dan polisi menyatakan pengikutnya menghambat pencarian tersebut. Naskah disiarkan di Royal Gazette menyatakan Raja Maha Vajiralongkorn menyetujui permintaan pemerintah untuk mencopot Phra Dhammachayo dengan alasan ia tidak menyerahkan diri dan melarikan diri dari tuduhan terhadapnya.

"Jadi, dia tidak pantas lagi memegang jabatan kerajaan apa pun," kata naskah tersebut.

Langkah itu tidak berarti Phra Dhammachayo dipecat dari jabatan pendeta karena baik raja maupun pemerintah tidak memiliki kekuasaan untuk melakukannya. Hanya dewan keagamaan dapat mengambil langkah tersebut.

Kuil Dhammakaya menolak menanggapi tindakan tersebut. Mantan kepala biara itu menghadapi tuduhan persekongkolan untuk mencuci uang dan menerima barang curian, serta mengambil alih lahan secara tidak sah untuk membangun pusat semedi.

Pembantunya membantah tuduhan itu dan menyatakannya beralasan politik. Mereka mengatakan ia terlalu sakit untuk menghadapi pemeriksaan dan mereka tidak melihatnya selama berbulan-bulan.

Pendekatan nekat wihara Dhammakaya mengecam kaum konservatif, yang menyebutnya memanfaatkan pengikut dan menggunakan agama untuk menumpuk uang. Biara itu menyatakan berpegang pada nilai Budha seperti yang lain.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement