REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sepotong roti dapat mengandung lebih banyak garam dari pada satu kemasan keripik kentang lezat. Demikian temuan terbaru dari riset yang dilakukan oleh George Institut untuk organisasi Global Health.
Para peneliti mengamati lebih dari 1.400 produk roti dari 2010 hingga 2017 dan mendapati beberapa di antara produk roti tersebut memiliki kandungan sodium yang tinggi. Peneliti utama Clare Farrand mengatakan sepotong roti biasa mengandung lebih dari 20 persen kandungan garam maksimum yang direkomendasikan.
"Itu dua kali jumlah garam [dibandingkan] dengan satu kemasan keripik kentang asin," kata dia.
Clare Farrand mengatakan temuan mengkhawatirkan lainnya adalah sejumlah roti ‘sehat’ justru menjadi pelanggar paling buruk."Rye bread, dan yang berpotensial lagi roti bungkus, sebenarnya muncul menjadi produk roti yang paling tinggi kandungan garamnya.”
Produk-produk yang diamati oleh para peneliti termasuk diantaranya roti gulung, roti buah, roti multigrain, roti gandum lainnya, roti rye, dan roti dari kacang kedelai serta linseed, roti putih, roti wholemeal, bagel, crumpets dan English muffins.
Clare Farrand mengatakan mereka juga menemukan ada kandungan beragam jenis garam yang sangat besar diantara produk-produk roti tersebut. "Anda dapat mengkonsumsi lebih banyak garam dari satu produk roti tertentu, jika dibandingkan dengan produk roti lainnya,” ungkapnya.
Dia mengatakan ada juga roti dengan kandungan garam yang lebih sedikit, dan menyarankan konsumen untuk membiasakan diri memeriksa label di kemasan roti terlebih dahulu sebelum membeli sebuah produk roti dan memilih roti dengan kandungan garam yang lebih sedikit.
"Biasanya pilihan itu tergantung pada kecenderungan selera,” katanya.
"Beberapa roti mengandung lebih banyak garam dibandingkan yang lain sebagai akibat dari jumlah garam yang digunakan oleh pembuat roti.”
Dia mengatakan penelitian ini menunukan roti dapat diproduksi dengan kandungan garam yang lebih sedikit ketimbang jumlah garam yang digunakan saat ini. "Kita semua berusaha untuk mengurangi jumlah kandungan garam yang kita makan, karena garam meningkatkan tekanan darah kita,” katanya.
"Dan meningkatkan tekanan darah adalah resiko utama untuk penyakit stroke, serangan jantung dan penyakit jantung – yang merupakan sumber pembunuuh nomor satu di seluruh dunia," katanya.
"Di Australia, seperti banyak negara lain di seluruh dunia, kita mengkonsumsi terlalu banyak garam.”
Kajian ini merekomendasikan pengurangan sodium didalam produk roti-rotian.
Target garam
Studi ini menemukan bahwa sejak 2010, kadar garam dalam roti telah menurun sekitar 10 persen. Tapi Clare Farrand mengatakan sementara temuan ini membuktikan bahwa menetapkan target garam pada roti terbukti berfungsi, jumlah ini perlu terus diturunkan.
"Pemerintah telah menetapkan target garam untuk jumlah garam dalam roti, dan produsen bekerja untuk mencapai target tersebut.
"Dan kami mampu melihat roti yang memang benar-benar memiliki target garam, sekitar 81 persen dari produk roti memenuhi target mereka.
"Namun ada banyak produk roti di pasar yang tidak memiliki target garam," jelasnya.
"Apa yang kita perlukan adalah untuk semua roti memiliki target garam dan semua roti untuk mengurangi jumlah garam di dalamnya sehingga kita semua dapat menikmati manfaat kesehatan dari makan lebih sedikit garam."
Roni Beauchamp dari Heart Foundation mengatakan dia tidak terkejut dengan temuan ini. Dia mengatakan rata-rata kebanyakan orang dewasa Australia mengkonsumsi antara delapan dan sepuluh gram garam setiap hari.
Itu hampir dua kali lipat asupan harian minimum yang disarankan sekitar lima gram, "atau sekitar satu sendok teh sehari."
"Dan bahkan pada anak-anak, kita punya anak-anak yang mungkin mengkonsumsi sekitar 30 persen lebih garam dari yang direkomendasikan, sehingga merupakan masalah penting," katanya.