Sabtu 25 Mar 2017 21:05 WIB

Industri Susu Unta Kian Berkembang di Australia

CEO Wild Camel Corporation Jeff Flood (kiri) bersama Chief Operating Officer Paul Martin.
Foto: ABC
CEO Wild Camel Corporation Jeff Flood (kiri) bersama Chief Operating Officer Paul Martin.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Mungkin tak lama lagi susu unta sudah bisa tersaji di meja makan keluarga Australia sehari-hari. Hal ini menyusul penambahan jumlah ternak lima kali lebih banyak pada peternakan unta terbesar di negara itu.

Perusahaan bernama Australian Wild Camel Corporation tersebut memperluas operasinya dari 450 ekor unta menjadi 2.500 ekor selama dua tahun ke depan untuk melihat apakah langkah ini bisa lebih ekonomis.

"Untuk beranjak dari posisi kami sekarang sebagai produsen susu unta menjadi industri komersial yang sukses, memasok susu ke pasar dengan harga yang bisa dijangkau semua keluarga, tentunya ada masih banyak yang harus dilakukan," kata CEO Jeff Flodd kepada ABC.

Unta tidak menghasilkan susu sebanyak yang dihasilkan hewan lainnya seperti sapi, sehingga menyebabkan kenaikan biaya produksi. Satu liter susu unta saat ini seharga sekitar 20 doloar AS (Rp 200 ribu).

Camels are milked twice a day at the dairy.
Unta diperah susunya dua kali sehari di salah satu peternakan di Australia.

ABC News: Tom Forbes

Chief Operating Officer Paul Martin menambahkan semua ternak unta mereka tadinya merupakan hewan liar sebelum ditangkap dan dilatih. Hasil susu unta-unta ini sangat bervariasi. Ada yang menghasilkan satu liter sehari, yang lainnya bisa menghasilkan hingga 12,5 liter.

"Dengan hanya menangkap mereka dari alam liar, persentase hasilnya tinggi dan kualitas susunya sangat baik," kata Martin.

Peternakan unta ini terletak dekat Kota Ipswich, di bagian tenggara Queensland, merupakan yang terbesar ketiga di dunia. Peternakan susu unta skala besar lainnya baru mulai beroperasi secara komersial di Timur Tengah pada 2002.

It takes between two and six weeks to teach wild camels to be milked.
Dibutuhkan waktu 2 hingga 6 pekan mengajari unta liar untuk bisa diperah susunya.

ABC News: Tom Forbes

Martin menjelaskan, unta pembiakan terpilih telah mengalami peningkatkan produksi ternak mereka sejak tahun 2002 dari rata-rata 2 liter per ekor perhari menjadi sekitar 12 liter. "Jadi hal itu membuat kami lebih percaya diri," katanya.

Es krim susu unta

Susu unta secara alami homogen, sangat putih dengan kandungan partikel protein dan lemak yang sangat kecil. Bagi mereka yang alergi susu sapi secara umum bisa mengkonsumsi susu unta, yang juga memiliki kandungan vitamin C dan A yang tinggi.

Operator peternakan susu telah berinvestasi memberikan nilai tambah dengan mengembangkan berbagai produk seperti keju, daging dan produk es krim.

Impatient calves wait in a yard beside the dairy for their mothers to be milked.
Seekor anak Unta menunggu induknya yang sedang diperah susunya.

ABC News: Tom Forbes

"Ini satu-satunya jalan mencapi hasil komersial jangka panjang yang berkelanjutan dan mendapatkan titik harga pasar yang terjangkau," kata Flood.

Perusahaan tersebut juga telah memasuki industri kosmetik yang sangat kompetitif dan belum lama ini meluncurkan produk perawatan kulit termasuk sabun, perawatan tubuh dan pelembab bibir. "Susu unta sendiri merupakan susu yang luar biasa, menghasilkan produk perawatan kulit yang cantik," kata Flood.

Mereka mengaku menerima banyak sikap skeptis yang menyatakan bahwa peternakan unta hanya akan menjadi seperti butik, tidak bisa komersial. Namun, mereka yakin pasti dengan masa depan industri ini.

"Seluruh tujuan dari proyek ini, sejak awal, adalah membangun peternakan susu unta dan ternak unta yang bisa dijalankan sama profesionalnya dengan industri agribisnis lain di Australia," kata Flood.

"Australian Wild Camel Corporation katalis bagi berdirinya industri unta Australia yang sangat kuat dan kokoh," jelasnya.

Diterbitkan Pukul 11:00 AEST 24 Maret 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/industri-susu-unta-kian-berkembang-di-australia/8383292
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement