Selasa 04 Apr 2017 02:37 WIB

Tidak Ada Korban WNI di Ledakan St Petersburg

Ledakan bom di stasiun kereta di St Petersburg, Rusia, menyebabkan korban tewas dan luka, (3/4).
Foto: EPA
Ledakan bom di stasiun kereta di St Petersburg, Rusia, menyebabkan korban tewas dan luka, (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar RI untuk Federasi Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban ledakan di kereta bawah tanah kota Saint Petersburg pada Senin (3/4).

"Kami telah kontak Permira (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Rusia- red) Saint Petersburg dan Konsul Kehormatan di sana," kata Dubes Wahid yang dihubungi dari Jakarta, Selasa (4/4) dini hari. Ada sekitar 115 WNI yang terdiri atas 90 mahasiswa dan sisanya tenaga kerja Indonesia berada di kota tersebut.

"KBRI telah membuat surat edaran yang berisi imbauan agar WNI berhati-hati," kata Dubes Wahid. Berdasarkan data KBRI, di seluruh Rusia ada sekitar 900 WNI, yang sebagian di antaranya tinggal di Moskow, ibu kota Rusia.

Ledakan terjadi pada pukul 14.40 waktu setempat yang merupakan jam sibuk. Rekaman gambar menunjukkan sejumlah warga yang terluka di peron stasiun, beberapa di antaranya dirawat oleh petugas medis darurat dan penumpang lain. Sedangkan penumpang lain melarikan diri dari peron di tengah-tengah asap, beberapa di antaranya terlihat berteriak atau memegangi tangan dan wajah mereka.

Akibat ledakan tersebut, lubang besar terbentuk di sisi gerbong kereta dengan serpihan logam berserakan di sepanjang peron. Penumpang terlihat memecahkan jendela pada salah satu gerbong tertutup.

Kantor berita Interfax menyampaikan, ledakan itu dicurigai berasal dari bahan peledak, yang disembunyikan di dalam koper. Ambulans dan mobil pemadam kebakaran bergerak menuju stasiun Sennaya Ploshchad. Helikopter terbang di atas kerumunan yang menonton proses penyelamatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement