REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Sebanyak sembilan awak kapal kargo India dilaporkan hingga saat ini menjadi sandera kelompok perompak di perairan Somalia, Senin (10/4).
Menurut laporan, pasukan keamanan lokal Somalia sempat melakukan upaya penyelamatan. Mereka menyerang perompak yang berada di atas kapal kargo tersebut.
Namun, para perompak kemudian membawa kabur 11 awak kapal. Pasukan lokal sempat melakukan pengejaran dan berhasil menyelamatkan dua diantara mereka.
Perompak hendak membawa kabur 11 awak kapal Al Kausar dengan tujuan menjadikan mereka sandera hingga keinginan mereka terpenuhi. Menurut keterangan, pembebasan sembilan dari awak yang tersisa dapat dilakukan jika Pemerintah India juga turut mengeluarkan 117 bajak laut yang berada dalam tahanan negara itu.
"Kami berhasil menyerang pembajak saat berada di kapal kargo India. Namun, mereka mengambil 11 awak kapal dan setelah dua awak kami selamatkan, perompak pergi ke daerah perbukitan," ujar wakil presiden di wilayah negara bagian Galmudug, Somalia, dilansir Asian Correspondent, Selasa (11/4).
Baca: Perompak Somalia Bajak Kapal Dagang India
Diyakini para perompak membawa sandera ke wilayah El Hur dan Hadheere yang merupakan daerah perbukitan. Insiden pembajakan kali ini merupakan yang terbaru setelah beberapa tahun serangan di lepas pantai Somalia tidak terjadi.
Perompakan di lepas pantai Somalia mengancam aktivitas pelayaran internasional sejak awal 2000. Pada 2012, kejahatan ini memuncak dengan laporan sebanyak 237 kasus yang terjadi.
Namun, kasus kejahatan pembajakan di perairan Somalia menurun secara signifikan setelah patroli angkatan laut internasional dilakukan usai 2012. Selain itu, banyak perusahaan kapal yang memperkuat langkah-langkah keamanan jika awak mereka harus melintasi rute pelayaran tersebut.
Baru-baru ini, Pemerintah Somalia mengeluarkan izin yang memungkinkan nelayan asing beroperasi di periaran negara itu. Hal tersebut kemudian disebut menjadi salah satu pemicu aktivitas pembajakan kembali terjadi.
PBB sempat menyatakan banyak penangkapan ikan secara ilegal dilakukan oleh kapal-kapal asing di perairan Somalia. Banyak nelayan negara itu yang merasa kehilangan mata pencaharian dan memutuskan menjadi bajak laut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.