Selasa 11 Apr 2017 14:56 WIB

Polisi Mesir Tewaskan Tujuh Militan ISIS dalam Baku Tembak

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Lokasi Gereja Koptik Mesir yang menjadi sasaran pengeboman.
Foto: AP
Lokasi Gereja Koptik Mesir yang menjadi sasaran pengeboman.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pasukan keamanan Mesir menewaskan tujuh militan ISIS dalam sebuah baku tembak di selatan Kota Assiut, Senin (10/4). Kementerian Dalam Negeri Mesir mengumumkan, para militan itu diduga sedang merencanakan serangan baru terhadap minoritas Kristen Koptik.

Baku tembak terjadi sehari setelah kabinet Mesir menyetujui status darurat negara selama tiga bulan. Status darurat diberlakukan pascaserangan bom di dua gereja Kristen Koptik, yang menewaskan sedikitnya 44 orang, pada Ahad (9/4).

"Tujuh militan tewas setelah mereka menembaki pasukan keamanan yang mendekati mereka. Mereka melakukan pertemuan untuk merencanakan serangan lebih lanjut terhadap umat Kristen," kata pernyataan resmi dari Kementerian Dalam Negeri.

Amunisi, senjata, sepeda motor, dan buku mengenai ISIS juga ditemukan di tempat kejadian baku tembak. Kota Assiut diketahui memiliki populasi Kristen yang cukup besar. Warga Kristen Koptik, yang berada di Mesir sejak era Romawi, telah lama mengeluhkan penindasan agama dan menuduh negara tidak melakukan cukup upaya untuk melindungi mereka.

Dua pengeboman yang menargetkan gereja di Kota Alexandria dan Tanta telah menjadi salah satu serangan terbesar terhadap komunitas Kristen Koptik. Komunitas ini merupakan komunitas minoritas di Mesir, namun yang terbesar di Timur Tengah.

Di sisi lain, Presiden Abdel Fattah al-Sisi justru telah melakukan tindakan keras pada kelompok Islamis dalam sejarah modern Mesir, setelah menggulingkan Presiden Mohamed Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin pada 2013.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement