Jumat 14 Apr 2017 16:38 WIB

Tiga Polwan Muslim Ini Gugur karena Lindungi Gereja

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nidia Zuraya
Lokasi Gereja Koptik Mesir yang menjadi sasaran pengeboman.
Foto: AP
Lokasi Gereja Koptik Mesir yang menjadi sasaran pengeboman.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Warga Mesir memberi penghormatan kepada tiga Polisi wanita Muslim yang gugur atas dua serangan bom di Mesir. Tanpa memandang ras, agama atau suku, mereka gugur melindungi sejumlah warga Kristen Koptik Mesir.

Dilansir dari Muslim Village, Jumat (14/4), ketiga polwan itu adalah Jenderal Nagwa El Hagger, Sersan Asmaa Hussein dan Seran Omneya Roshdy. Ketiganya, berdiri dan memberikan hidup mereka demi lindungi kehidupan warga Mesir, terlepas dari perbedaan agama yang mungkin ada.

Bom bunuh diri yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS tersebut, memang dinilai telah meningkatkan serangan terhadap warga Kristen Koptik di Mesir selama beberapa bulan terakhir. Gereja St George di Tanta jadi lokasi serangan pertama, dengan pelaku bom bunuh diri melakukan aksinya di altar gereja.

Akibatnya, 27 orang tewas dan 70 orang luka-luka. Atas peristiwa tersebut, Sersan Hussein yang berada di gerbang utama memang berada sangat dekat dengan pelaku bom bunuh diri, sehingga tubuhnya sulit dikenali. Sedangkan, Sersan Roshdy yang mengamankan gereja tidak luput dari bom itu.

Serangan kedua, beberapa jam kemudian, terjadi di Katedral Ortodok Koptik St Mark di Alexandria. Sedikitnya 17 orang tewas dan 48 lain luka-luka, saat seorang pria berusaha masuk ke gereja dari gerbang samping, yang memang tidak dijaga petugas keamanan.

Saat diminta melewati mesin sinar-x. pria itu berjalan ke pintu utama dan melepasan bomnya. Jenderal El Hagger, yang sedang melakukan inspeksi terhadap orang-orang yang masuk ke gereja menjadi korban. Terlebih, ketika bom meledak, ia sedang mencoba membantu petugas lain menahan pelaku. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement