Sabtu 15 Apr 2017 13:19 WIB

195 Siswi Nigeria Masih Disekap Boko Haram Setelah Tiga Tahun

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Militan Boko Haram.
Foto: AP
Militan Boko Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Nigeria memperingati tiga tahun penculikan massal 300 siswi Chibok oleh kelompok militan Boko Haram, pada Jumat (14/4). Hingga kini dilaporkan masih ada 195 siswi yang belum berhasil dibebaskan.

Sejumlah aktivis berunjuk rasa di kota-kota besar Nigeria untuk mendesak pemerintah Presiden Muhammadu Buhari melakukan upaya lebih untuk membebaskan 195 siswi yang menjadi tawanan. Upaya untuk bernegosiasi dengan Boko Haram terkait kebebasan mereka tampaknya telah terhenti.

"Hal ini masih menjadi mimpi buruk bagi saya. Ingatan saya masih segar seolah-olah itu terjadi tadi malam. Pemerintah telah berusaha, tapi saya percaya mereka bisa melakukan lebih dari apa yang telah mereka lakukan," kata Rebecca Samuel, salah satu orang tua siswi yang diculik, dikutip Aljazirah.

Pemerintah Nigeria mengumumkan bebasnya 21 siswi Chibok pada Oktober lalu, setelah melakukan negosiasi dengan kelompok teroris itu. Pemerintah mengatakan, sebanyak 83 siswi akan segera dibebaskan secepatnya. Namun, tidak ada yang dibebaskan sejak saat itu.

Pemerintah pekan ini mengatakan negosiasi telah dilakukan, tapi mereka mengaku menghadapi banyak tantangan. Pemerintah menolak memberikan rincian lebih lanjut atas alasan keamanan. Pada Jumat (14/4), Presiden Buhari mengatakan Nigeria bersedia berupaya sekuat tenaga untuk membebaskan para siswi yang diculik.

Para pakar menyoroti fakta bahwa Boko Haram telah menculik ribuan perempuan dan anak-anak lain sebelumnya, yang sebagian besar juga masih hilang. Amnesty International telah mendokumentasikan sedikitnya 41 penculikan massal telah dilakukan oleh Boko Haram sejak awal 2014.

Kegagalan pemerintahan Nigeria sebelumnya untuk membebaskan gadis-gadis Chibok telah memicu gerakan Bring Back Our Girls di negara itu. Gerakan tersebut juga menjadi salah satu faktor yang memenangkan Buhari sebagai presiden pada pemilu 2015, atas mantan Presiden Goodluck Jonathan.

"Hari ini, grup tersebut telah terdegradasi dan tidak lagi dalam posisi yang baik untuk melakukan serangan terkoordinasi, selain serangan bunuh diri sporadis. Bahkan saat ini, jangkauan mereka sangat terbatas di timur laut," kata Presiden Buhari.

Selama tujuh tahun, pemberontakan yang dilakukan Boko Haram telah menewaskan lebih dari 20 ribu orang dan memaksa 2,6 juta lainnya mengungsi dari rumah mereka. Siswi Chibok telah menjadi simbol dari pemberontakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement