Selasa 25 Apr 2017 14:35 WIB

Qantas Akui Pencemaran Sungai Brisbane

Hanggar Qantas, dimana kebocoran yang mengakibatkan pencemaran terjadi.
Foto: ABC
Hanggar Qantas, dimana kebocoran yang mengakibatkan pencemaran terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Qantas akan mempertimbangkan memberi kompensasi kepada nelayan di negara bagian Queensland, setelah bahan kimia tumpah di salah satu hangar di bandar udara Brisbane.

Kepala Eksekutif Penerbangan Domestik Qantas, Andrew Davi bertemu dengan perwakilan industri perikanan pada Sabtu (22/4). Ia meminta maaf secara terbuka atas insiden yang menyebabkan 22 ribu liter busa beracun untuk memadamkan kebakaran, bocor dari alat pemadaman.

Sejumlah busa beracun tersebut telah merembes ke Sungai Brisbane, meski pada tahap ini belum diketahui berapa jumlahnya. Para nelayan mengeluh karena mereka tidak diberitahu setelah berhari-hari karena mereka sudah menjual ratusan kilogram ikan yang berpotensi terkontaminasi.

Andrew mengatakan Qantas mengambil tanggung jawab penuh atas pencemaran tersebut, dan akan melanjutkan diskusi dengan pihak-pihak yang terkena dampak.

"Apa yang harus kita kerjakan dengan mereka adalah memahami kerusakannya, kemudian kita akan memberikan berbagai bentuk kompensasi, dan keuangan akan menjadi salah satu yang akan kita lihat," katanya.

"Kami mohon maaf atas insiden yang telah terjadi."

Busa pemadam kebakaran beracun tersebut mengandung PFOA, bahan kimia yang sama larut dalam air tanah dari sejumlah basis milik Angkatan Pertahanan Australia, termasuk di Pusat Penerbangan Angkatan Darat Oakey Queensland dan markas RAAF Williamtown di New South Wales.

Pada Jumat malam (21/4), Pemerintah Queensland mengatakan sampel air dari tujuh lokasi di sekitar Brisbane menunjukkan adanya kandungan kimia pada perairan untuk rekreasi. Queensland Health menyarankan warga tidak mengonsumsi makanan laut dari kawasan di sekitar bandara yang sedang diselidiki.

Peta dari kawasan yang harus dihindari nelayan di kawasan bandara Airport
Peta dari kawasan yang harus dihindari nelayan di kawasan bandara Airport

Koleksi Departemen Lingkungan dan Perlindungan

Menteri Lingkungan Hidup, Stephen Miles mengatakan risiko dari mengonsumsi hasil tangkapan dari kawasan tersebut masih tidak diketahui. Tapi ini mengatakan ada kemajuan, setelah Qantas menyatakan diri akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Karena bandara udara ada di kawasan milik pemerintah Federal, maka aturan soal penggunaan busa dengan kandungan PFOA tidak berlaku. Stephen meminta pemerintah Federal dan perusahaan seperti Qantas untuk melakukan "hal yang benar" dengan memberlakukan pelarangan penggunaan substansi tersehut.

Partai Hijau merasa insiden ditutup-tutupi

Senator Queensland, Larissa Waters dari Partai Hijau mengatakan adanya penutupan besar-besaran dari tumpahan busa beracun ini. "Tampaknya tidak biasa, jika aman untuk rekreasi tapi tidak aman untuk dikonsumsi," katanya.

"Saya pikir kita jelas membutuhkan lebih banyak informasi."

Menteri Kesehatan Stephen mengatakan pemerintah tidak menutup-tutupi, ia mengaku telah menggelar lima konferensi pers dalam seminggu untuk menginformasikan kepada masyarakat. Ia juga mengatakan laporan investigasi mengenai tumpahan ini akan dipublikasikan.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 24/04/2017 pukul 12:39 AEST dari artikel bahasa Inggris, bisa dibaca di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/qantas-bertanggung-jawab-atas-pencemaran-sungai-brisbane/8467048
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement