Senin 01 May 2017 07:10 WIB

Angela Merkel Tolak Kenakan Hijab Saat Kunjungi Arab Saudi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, menerima kedatangan Kanselir Jerman Angela Merkel di Istana Al Salam
Foto: ABC
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, menerima kedatangan Kanselir Jerman Angela Merkel di Istana Al Salam

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kanselir Jerman Angela Merkel tiba di Arab Saudi untuk menggelar pertemuan dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, Ahad (30/4). Merkel disambut oleh Raja Salman dan pejabat tinggi lainnya saat tiba di kota barat Jeddah.

Seperti sejumlah pemimpin negara wanita lainnya yang mengunjungi Arab Saudi, Merkel menolak untuk menutupi rambutnya dengan hijab.

Arab Saudi memberlakukan aturan dengan mengharuskan perempuan mengenakan jubah penuh dan menutupi rambut mereka. Aturan itu juga melarang wanita mengemudi.

Seperti dilansir dari The Independent, warga asing tidak selalu mengikuti protokol tersebut. Kali ini Merkel mengikuti jejak May, Hillary Clinton, dan Michelle Obama. Perdana Menteri Inggris Theresa May yang pernha menghindari aturan sama saat dia tiba di Riyadh mengklaim hal itu dilakukannya agar menjadi inspirasi bagi wanita tertindas di Arab Saudi.

Merkel telah menyerukan agar burqa dan niqab atau cadar dilarang di Jerman. Ia mengatakan, memakai burqa tidak dapat diterima di negaranya dan harus dilarang.

Pekan lalu, parlemen Jerman mengajukan rancangan undang-undang yang melarang perempuan yang bekerja di dinas sipil, pengadilan, dan militer untuk mengenakan cadar. Di bawah undang-undang yang telah disetujui parlemen negara bagian Bundesrat itu, burqa dan niqab akan dilarang dalam profesi tertentu.

Merkel berharap akan dapat menekan para pemimpin Teluk untuk menerima lebih banyak pengungsi dan memberikan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi yang melarikan diri dari konflik di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Baca juga,  Raja Salman dan Angela Merkel Sepakati Sejumlah Kerja Sama.

Negaranya telah memberikan perlindungan kepada ratusan ribu pengungsi dari Suriah, Irak, dan Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir. Merkel dijadwalkan melakukan perjalanan ke negara tetangga Uni Emirat Arab setelah mengunjungi Arab Saudi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement