Ahad 14 May 2017 07:27 WIB

Teroris Paling Dicari Australia akan Diekstradisi dari Turki

Anggota dan perekrut ISIS asal Australia Neil Prakash mengaku menyesal bergabung kelompok teroris ISIS.
Foto: ABC
Anggota dan perekrut ISIS asal Australia Neil Prakash mengaku menyesal bergabung kelompok teroris ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Teroris yang paling dicari di Australia, Neil Prakash diperkirakan akan diekstradisi dari Turki dalam beberapa bulan mendatang untuk diadili. Demikian dikatakan Perdana Menteri Malcolm Turnbull.

Ekstremis kelahiran Melbourne yang terkenal itu ditangkap di Turki pada November tahun lalu, beberapa bulan setelah Pemerintah Australia mengatakan bahwa dia tewas dalam sebuah serangan udara di Irak. Prakash merupakan perekrut senior untuk kelompok teroris ISIS dan tokoh kunci dalam propaganda kelompok tersebut.

PM Turnbull mengatakan proses ekstradisi saat ini telah berjalan dan Prakash akan segera diadili di Australia.

"Kami senang karena Neil Prakash - yang merupakan salah satu pemodal atau pemain utama di ISIS atau Daesh, kelompok teroris barbar ini - dia akan dibawa kembali ke Australia dan akan menghadapi pengadilan," kata Turnbull kepada stasiun TV Channel Seven.

"Kita akan mendapatkan dia beberapa bulan lagi," tambahnya.

Jaksa Agung George Brandis sebelumnya menggambarkan Prakash sebagai pemain utama bagi warga Australia yang kembali dari Timur Tengah ke Australia. Dia dikaitkan dengan serangan yang berhasil digagalkan di Australia, termasuk saat peringatan Hari Anzac tahun 2015 dan 2016, dan dia juga menyerukan serangan pelaku tunggal di Australia dan di AS.

Prakash disebut-sebut berhubungan dengan Numan Haider (18 tahun) yang terbunuh setelah menikam dua petugas polisi di Melbourne pada 2014. Ketika kematian Praklash diumumkan Pemerintah Australia Mei 2016, hal itu disebut sebagai pukulan signifikan terhadap ISIS.

Tapi kemudian diketahui Prakash hanya terluka dalam serangan tersebut, dan sempat lolos ke Suriah. ABC mendapatkan informasi dia ditangkap saat mencoba menyeberangi perbatasan Suriah ke Turki dengan menggunakan dokumen dan nama palsu.

Diketahui pula dia akan menghadapi tuntutan yang mencakup keanggotaan pada organisasi teroris, advokasi terorisme, memberikan dukungan kepada organisasi teroris dan masuk ke negara asing dengan tujuan melakukan kegiatan yang tidak bersahabat.

Diterbitkan Jumat 12 Mei 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari berita berbahasa Inggris di ABC News.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/teroris-paling-dicari-di-australia-akan-diekstradisi-dari-turki/8520502
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement