REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua jet tempur SU-30 milik Cina pada Kamis (18/5) mencegat pesawat Amerika Serikat yang dinilai sebagai aksi yang tidak profesional. Pesawat AS yang dirancang untuk mendeteksi radiasi itu dicegat jet tempur Cina tersebut saat terbang di wilayah udara internasional di atas Laut Cina Timur.

"Masalahnya sedang ditangani dengan Cina melalui saluran diplomatik dan militer yang tepat," kata juru bicara Angkatan Udara AS Letnan Kolonel Lori Hodge.

Hodge mengatakan penilaian AS atas insiden tersebut didasarkan pada laporan awal dari awak udara yang berada dalam pesawat WC-135 Constant Phoenix atas manuver oleh pilot Cina, serta kecepatan dan jarak kedua pesawat terbang tersebut. "Jarak selalu memiliki pengaruh pada bagaimana kita mengkarakterisasi interaksi," kata Hodge.

Dia juga menyampaikan penyelidikan yang dilakukan militer AS terhadap insiden pencegatan itu sedang berlangsung. Hodge mengatakan WC-135 melaksanakan misi rutin pada saat kejadian dan beroperasi sesuai dengan hukum internasional.

Cina sangat curiga terhadap aktivitas militer AS di Laut Cina Selatan yang kaya sumber daya. Pada 8 Februari, sebuah pesawat mata-mata Angkatan Laut AS P-3 Orion dan satu pesawat militer Cina saling berdekatan satu sama lain di Laut Cina Selatan dalam sebuah insiden yang dianggap AL AS sebagai tindakan yang berbahaya.

Reuters melaporkan pada kedua pesawat berada dalam jarak hanya sekitar 305 meter satu sama lain di sekitar Scarborough Shoal, lokasi di antara Filipina dan daratan Cina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika