Kamis 13 Jul 2023 12:09 WIB

Irak akan Beli Jet Tempur JF-17 dari Pakistan

Jet tempur JF-17 diproduksi bersama dengan Cina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
 Jet tempur JF-17 Thunder kursi ganda, produk dari usaha patungan antara Pakistan Aeronautical Complex (PAC), dan Kamra China dan Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAC).
Foto: EPA-EFE/SOHAIL SHAHZAD
Jet tempur JF-17 Thunder kursi ganda, produk dari usaha patungan antara Pakistan Aeronautical Complex (PAC), dan Kamra China dan Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAC).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak dilaporkan berencana untuk membeli pesawat tempur JF-17 dari Pakistan. Surat kabar mingguan, The News International Pakistan mengutip seorang sumber anonim melaporkan, Irak akan menjadi negara kelima yang memesan jet tempur itu.

Jika kesepakatan tercapai, Irak akan bergabung dengan Malaysia, Nigeria, Azerbaijan, dan Myanmar yang memesan jet tempur tersebut. Jet tempur itu diproduksi bersama dengan Cina. Kesepakatan terbaru masih menunggu persetujuan dari parlemen Irak.

Baca Juga

Irak diyakini telah menandatangani kontrak dengan sebuah perusahaan Pakistan untuk membeli sejumlah pesawat yang diperkirakan JF-17 Block III. "Kami menandatangani kontrak dengan perusahaan Pakistan untuk membeli pesawat," ujar Menteri Pertahanan Irak, Jumaa Inad.

Dilaporkan Middle East Monitor, Rabu (12/7/2023) kesepakatan itu dilaporkan bernilai 664 juta dolar AS dan melibatkan 12 jet JF-17 Blok III. Rencana pembelian ini merupakan hasil dari beberapa putaran negosiasi sejak 2021. Ini akan menjadi kesepakatan pertahanan terbesar antara kedua negara dalam beberapa dekade.

Kesepakatan itu dicapai selama kunjungan Menteri Luar  Negeri Pakistan, Bilawal Bhutto Zardari ke Baghdad bulan lalu. Perkembangan tersebut terjadi kurang dari dua bulan setelah media pemerintah Irak melaporkan bahwa Baghdad masih tertarik untuk membeli 14 unit Dassault Rafales dari Prancis.  Saat itu, Panglima Angkatan Bersenjata Irak, Mayor Jenderal Yehia Rasool mengatakan, Prancis dianggap sebagai salah satu negara maju di bidang industri militer, termasuk angkatan udara.

"Irak bekerja sama dengan Prancis di banyak bidang, termasuk pertahanan udara," ujar Rasool. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement