REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO - Ratusan demonstran berkumpul di jalan-jalan Kota Sao Paulo dan Rio de Janeiro, Brasil, pada Ahad (21/5). Mereka menuntut pengunduran diri Presiden Brasil Michel Temer yang terlibat dalam skandal korupsi daging, dengan membawa spanduk bertuliskan "Temer Out!"
Pekan lalu, warga Brasil dikejutkan dengan sebuah rekaman yang menunjukkan bukti Temer telah memberikan suap terhadap seorang anggota parlemen yang dipenjara. Rekaman diungkap dalam penyelidikan kasus korupsi yang telah menjerat puluhan politisi dan eksekutif Brasil dalam tiga tahun terakhir.
Pada Sabtu (21/5), Asosiasi Bar Brasil yang dikenal sebagai OAB, menyatakan akan ikut mengajukan permintaan pemakzulan Presiden Temer ke Kongres. Menurut OAB, rekaman tersebut, jika terbukti akurat, telah menunjukkan kelalaian presiden dalam menegakkan hukum
"Ini bisa mempengaruhi stabilitas dan reformasi Brasil yang dibutuhkan untuk mendorong investasi dan pertumbuhan," kata Carlos Melo, seorang ilmuwan politik di Insper, sebuah sekolah bisnis di São Paulo.
Temer telah berusaha meyakinkan warga Brasil dan menyangkal telah memberi suap kepada anggota parlemen. Sebagai gantinya, dia justru menuduh pemimpin perusahaan pengepakan daging JBS SA, Joesley Batista, telah melakukan manipulasi percakapan di dalam rekaman itu.
Satu partai politik koalisi pemerintah mengatakan mereka tidak akan lagi mendukung pemerintahan konservatif Temer. Sejumlah partai politik lainnya juga mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk melakukan hal yang sama.