Pasukan Israel meluncurkan serangan ke Mesir pada 5 Juni 1967. Serangan preemptive ini terjadi di perbatasan dua wilayah negara.
Sebanyak 400 pesawat militer yang berbasis di Mesir hancur dalam peristiwa ini. Pertempuran yang terjadi di salah satu negara Afrika itu kemudian menyebar dengan cepat dan membuat negara-negara Arab lainnya terlibat.
Perdana Menteri Israel Levi Eshkol kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Angkatan Udara Mesir telah melakukan serangan terlebih dahulu. Akibatnya, pasukan udara dari Yordania dan Suriah hancur total.
Serangan yang dilakukan pasukan Israel ke Mesir juga disebut dilakukan setelah terjadi penumpukan pasukan militer Arab di sepanjang perbatasan. Israel juga menilai ancaman dari negara-negara tetangganya begitu meningkat sehingga diperlukan tindakan tegas untuk pertahanan diri.
Karena itu, negara-negara Arab mendukung Mesir untuk berperang melawan Israel. Di antaranya adalah Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan, dan Aljazair.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
