Senin 12 Jun 2017 19:01 WIB

Tiga Warga Sipil Afghanistan Tewas di Tangan Tentara AS

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara AS di Afghanistan.
Foto: Reuters
Tentara AS di Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebanyak tiga warga sipil Afghanistan tewas pada Senin (12/6).  Warga sipil itu tewas di tangan tentara Amerika Serikat (AS) yang melepaskan tembakan usai kendaraan mereka diserang bom di pinggir jalan. Informasi tersebut disampaikan oleh seorang pejabat di provinsi Nangarhar timur.

Tiga warga sipil tersebut terdiri dari seorang pria dan kedua putranya yang tewas di rumah mereka di Ghani Khel, sebuah distrik di selatan Nangarhar, perbatasan Pakistan.

“Setelah ledakan bom menimpa mereka, pasukan AS itu kemudian mulai menembak dan membunuh satu orang dan dua anaknya di dekat mereka,” kata juru bicara gubernur provinsi tersebut, Attaulah Khogyani, Senin (12/6).

Menurut data dari PBB, korban sipil telah mencapai rekor tertinggi saat pertempuran menyebar ke lebih banyak wilayah di Afghanistan. Komando militer AS mengatakan sedang menyelidiki laporan tersebut.

Sementara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang biasanya kurang vokal daripada pendahulunya Hamid Karzai, secara terbuka mengkritik militer AS. Karena pasukan tersebut terlibat dalam insiden tewasnya warga sipil.

Pada Sabtu, tiga tentara AS terbunuh dan satu terluka ketika seorang tentara Afghanistan menembaki mereka di Nangarhar. Di sana pasukan elite AS telah membantu tentara Afghanistan memerangi kelompok militan ISIS.

Pada akhir pekan ini, sebuah serangan udara AS di Afghanistan selatan juga menewaskan setiddaknya tiga polisi Afghanistan dan melukai beberapa lainnya selama operasi gabungan.

Tentara AS dan Afghanistan telah memerangi militan di Provinsi Nangarhar selama berbulan-bulan. ISIS atau di Afghanistan dikenal sebagai Daesh, telah membentuk sebuah benteng di wilayah tersebut, yang berbatasan dengan Pakistan.

Pejabat militer AS memperkirakan terdapat sekitar 600 sampai 800 milisi ISIS di Afghanistan yang kebanyakan di Nangarhar. Provinsi lainnya yang juga diduduki ISIS adalah Provinsi Kunar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement