Sabtu 24 Jun 2017 14:23 WIB

Penduduk Kota Marawi Filipina Krisis Pangan Sambut Lebaran

Rep: Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Para penguingsi di Marawi, Filipina Selatan
Foto: dok Dompet Dhuafa
Para penguingsi di Marawi, Filipina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID,MARAWI -- Petugas penanganan krisis di Marawi mengatakan para pengungsi yang dievakuasi ke Gedung Parlemen kekurangan bahan makanan mendekati Idul Fitri.

"Kami sebenarnya butuh bantuan. Yang paling mendesak adalah makanan untuk akhir Ramadhan. Kami harus membagikan makanan tiga kali sehari," kata juru bicara Komite Penanganan Krisis Marawi Zia Alonto Adiong dalam wawancara dengan ANC.

Menurut Adiong, pemerintah setempat telah mrnghabiskan 8 miliar peso untuk menyediakan makanan dan kebutuhan lain bagi 475 keluarga yang mengungsi ke gedung pemerintahan selama sebulan. Sekitar 1.000 keluarga lain tinggal bersama saudara di kota-kota sekitar.

Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan, Kamis lalu, mengatakan paket makanan selama Ramadhan seperti mie goreng dan salad buah akan dibagikan Senin mendatang. Ada pula bantuan senilai 1.000 peso untuk setiap keluarga agar bisa merayakan Lebaran.

Lebih dari 200 ribu penduduk di Kota Marawi terpaksa meninggalkan rumah dan pekerjaan setelah kelompok bersenjata mengibarkan bendera ekstrimis di sebuah gedung, menembak non-Muslim, dan mencoba mendirikan Kota Islam bulan lalu. Pada 12 Juni, setidaknya 276 teroris, 67 pasukan pemerintah, dan 26 warga sipil tewas karena pertempuran selama sebulan di kota itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement