Pemerintah Nigeria melakukan blokade terhadap Biafra dengan menghentikan dan melarang datangnya bantuan pangan serta obat-obatan dari Palang Merah Internasional (ICRC) ke negara itu pada 30 juni 1969.

Akibatnya, jutaan orang yang saat itu sudah mengalami kelaparan semakin berada dalam kondisi kritis dan terancam kehilangan nyawa hanya dalam waktu beberapa pekan setelahnya.

Biafra merupakan negara pecahan di tenggara Nigeria yang mendeklarasikan kemerdekaan pada 30 Mei 1967. Negara ini diakui oleh beberapa negara lainnya, termasuk Afrika Selatan. Namun, kemudian banyak yang mencabut dukungan dan pengakuan terhadap mereka atas sikap mereka yang pro-Apartheid.

Pemerintah Nigeria kemudian merespons kemerdekaan Biafra yang dianggap sebagai gerakan separatis dimuai dengan memblokir aliran keuangan hingga kekerasan. Pemimpin federal Nigeria saat itu, Yakubu Gowon kemudian mengerahkan pasukan untuk melakukan pertempuran.

Jalur laut dan darat telah ditutup untuk mencegah bantuan masuk ke Biafra. Hingga akhirnya jalur udara juga diawasi secara ketat dan bantuan diizinkan masuk melalui Ibu Kota Lagos. Pemerintah Nigeria melakukan pengawasan secara ketat karena khawatir ada persediaan makanan maupun kebutuhan lainnya sampai ke tangan tentara Biafra.

Ikuti Whatsapp Channel Republika