Selasa 04 Jul 2017 03:15 WIB

Turki: Seluruh Teluk Bisa Menderita karena Krisis Qatar

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko
Warga Qatar menikmati berjalan-jalan di pinggir laut di Doha.
Foto: AP Photo/Kamran Jebreili
Warga Qatar menikmati berjalan-jalan di pinggir laut di Doha.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Seorang pejabat senior pemerintah Turki mengatakan seluruh wilayah Teluk bisa menderita jika krisis antara Qatar dan negara-negara Arab semakin dalam.

Berbicara kepada wartawan Senin (3/7), Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus juga menggambarkan perseteruan tersebut sebagai "krisis yang diciptakan secara artifisial" dan mengatakan bahwa 13 tuntutan yang diberlakukan tetangganya terhadap Qatar terlalu kaku untuk diterima negara manapun.

Daftar tuntutan tersebut mencakup diakhirinya kehadiran militer Turki di Qatar. "Jika krisis ini dibiarkan semakin dalam, maka tidak hanya satu negara tapi semua negara di kawasan ini akan membayar harganya," kata Kurtulmus seperti dikutip dari laman ABC News, Selasa (4/7).

Kurtulmus kembali menegaskan bahwa Turki tidak berniat untuk menghentikan pangkalan militernya di Doha. "Pangkalan Turki di Qatar bukan hanya tentang keamanan Qatar, ini soal keamanan kawasan ini," kata Kurtulmus.

Turki telah memihak Qatar dalam perselisihan tersebut, mengirimkannya makanan dan persediaan lainnya dan dengan meratifikasi undang-undang yang mengizinkan pasukan ke pangkalan Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement