Rabu 05 Jul 2017 20:44 WIB

Pasukan Filipina Rebut Universitas Dansalan di Marawi

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Situasi di Kota Marawi, Filipina, awal Juni 2017.
Foto: AP/Aaron Favila
Situasi di Kota Marawi, Filipina, awal Juni 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, MARAWI -- Pasukan militer Filipina mengambil alih Universitas Dansalan, Marawi. Ini adalah kemajuan terbaru dalam pertempuran yang berlangsung di kota selatan negara itu dalam enam pekan terakhir.

Universitas Dansalah menjadi salah satu basis dari kelompok militan pro-Negara Islam irak dan Suriah (ISIS), Maute. Pada 23 Mei lalu, setidaknya lebih dari 100 anggota kelompok itu melakukan penyerbuan di Marawi.

Maute melakukan sejumlah serangan, termasuk di Gereja Katedral Our Lady Help. Orang-orang yang berada dalam rumah ibadah, kemudian diculik, di antaranya adalah Pastor Chito Suganob. Mereka mengancam akan membunuh para sandera jika pasukan pemerintah tidak segera menghentikan perlawanan.

Sejak pertempuran terjadi, dilaporkan sekitar 44 warga sipil, 71 tentara dan personil kepolisian, dan lebih dari 299 gerilyawan tewas terbunuh. Pasukan militer Filipina hingga saat ini belum dapat merebut kendali kota sepenuhnya. Meski demikian, pihaknya mengklaim sejumlah keuntungan telah mereka dapatkan, termasuk di antaranya berhasil mengendalikan situasi menjadi lebih tenang dari sebelumnya.

Dengan merebut kembali Universitas Dansalan, tempat persembunyian dari anggota Maute yang masih berada di Marawi disebut berkurang secara cukup signifikan. Tempat institusi pendidikan itu sejak pertempuran berlangsung menjadi salah satu basis utama kelompok.

Dalam upaya untuk mengambil alih lokasi itu, pasukan pemerintah melancarkan tembakan bertubi-tubi, disertai dengan meluncurkan serangan udara. Perlawanan sempat dilakukan dengan sengit oleh Maute. Anggota kelompok pemberontak yang banyak berada di sana nampaknya adalah penembak jitu.

"Universitas ini telah menjadi tempat utama dari beberapa bangunan bertingkat lainnya yang difungsikan sebagai sarang utama penembak jitu dan senapan mesin ditempatkan untuk menggempur lawan," ujar juru bicara pasukan militer gabungan Filipina, Jo-Ar Herrera, Rabu (5/7).

Pasukan militer Filipina juga menangkap sejumlah warga asing yang tewas dalam pertempuran di Marawi. Namun, mereka nampaknya adalah bagian dari Maute.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement