Senin 10 Jul 2017 22:09 WIB

3.071 Pekerja Ilegal Ditahan Imigrasi Malaysia

Pekerja Ilegal. Ilustrasi
Foto: Al Arabiya
Pekerja Ilegal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Jabatan Imigrasi Malaysia (JIM) sepanjang 1 Juli hingga 10 Juli 2017 pukul 08.00 pagi telah menggelar 502 Operasi Mega e-Kad di seluruh negara. Dari operasi ini, 3.071 orang terjaring dan warga negara Indonesia berada di posisi kedua teratas.

"Kami terus komit melancarkan Operasi Penguatkuasaan secara besar-besaran untuk memburu majikan dan PATI (Pendatang Asing Tanpa Identitas) yang ingkar terhadap perundangan negara untuk memastikan kedaulatan, keselamatan dan kesejahteraan negara terjamin," ujar Ketua Pengarah JIM, Dato' Sri Haji Mustafar Bin Haji Ali di Kuala Lumpur, Senin (10/7).

Dia mengatakan operasi penguatkuasaan ini akan dijalankan secara terus tanpa henti dalam memutuskan rantaian kesalahan. Termasuk bersama instansi yang lain dan tindakan tegas akan dikenakan kepada majikan serta PATI yang ditangkap dalam operasi ini.

"Sebanyak 9.320 orang telah berhasil diperiksa dan hasilnya sebanyak 3.014 PATI dari pelbagai warganegara telah ditahan atas pelbagai kesalahan imigrasi. Selain itu 57 majikan turut ditahan dan 180 orang diberi peringatan untuk hadir memberi keterangan sepanjang tempo ini," katanya.

Dari jumlah keseluruhan PATI yang ditahan, ujar dia, warga Bangladesh merupakan tertinggi yakni 1.160 orang, diikuti oleh warga Indonesia 695 orang. Sebanyak 231 orang warga Myanmar, 116 orang Vietnam, 111 Thailand, dan 95 warga Filipina juga terjaring. Sisanya dari negara-negara lain.

"Sebanyak 2.429 orang merupakan PATI laki-laki, 570 orang PATI perempuan dan 15 orang PATI kanak-kanak," katanya.

Dia mengatakan majikan yang menggaji PATI diambil tindakan perundangan di bawah Akta Imigresen 1959/63 dimana majikan didakwa di bawah empat kesalahan utama. Yakni dibawah Seksyen 55A membawa masuk PATI secara tidak sah ke dalam negara, Seksyen 55B untuk menggaji PATI, Seksyen 55E untuk membenarkan PATI masuk dan tinggal di tempat perdagangan dan Seksyen 56 (1) (d) untuk kesalahan melindungi PATI.

Selain itu, majikan juga didakwa di bawah Akta Anti Perdagangan Orang dan Penyelundupan Migran 2007 (Pindahan 2010)(ATIP SOM) jika terdapat elemen-elemen paksaan atau eksploitasi pekerja. Semenjak selesainya program pendaftaran e-Kad, 57 orang majikan telah ditangkap dan ada yang telah didakwa di Mahkamah.

"JIM telah memberikan tempo yang secukupnya bagi majikan mendaftarkan pekerja mereka dari golongan PATI. Namun kesempatan ini tidak diambil sepenuhnya oleh setengah majikan. Oleh karena itu mereka bakal berhadapan dengan tindakan undang-undang," katanya.

Selain itu, ujar dia, orang yang mempunyai informasi tentang PATI dapat membantu JIM dalam menggelar operasi dengan menyampaikan informasi tersebut.

Pada kesempatan terpisah Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur, Yusron B Ambary mengatakan pihaknya sudah mengirim nota diplomatik untuk mendapatkan akses konsuler menjenguk TKI ilegal yang ditahan. Namun saat ini belum mendapatkan aksesnya.

"Kami juga terus in close contact dengan pejabat imigrasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement