REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia meminta pemerintah Cina sebagai pemegang jabatan Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mendorong masyarakat internasional menekan Israel agar mengembalikan status quo kompleks Masjid Al-Aqsha.
"Kemarin tanggal 26 Juli Ibu Menlu (Retno Marsudi) menghubungi Menlu Cina. Terkait status Cina sebagai presiden DK PBB, Menlu (Retno) mendorong Cina mengambil peran mendorong tekanan internasional kepada Israel untuk mengembalikan status Al-Aqsha seperti sebelumnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat (28/7).
Menurut Arrmanatha, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi saat dihubungi Menlu RI Retno Marsudi menyambut baik permintaan dari Indonesia tersebut. "Mereka mengatakan sudah membahas hal itu secara khusus dan akan terus juga mendorong hal itu karena posisi Cina sejalan dengan posisi kita (Indonesia)," ujar dia.
Dia menambahkan Pemerintah Cina pun menginginkan Palestina diperlakukan secara adil dan mendorong pemberlakuan Solusi Dua Negara (Two State Solution). "Palestina membutuhkan dukungan dari DK PBB, tidak hanya dari presidennya, namun sebagai Presiden DK PBB, Cina harus mendorong anggota lainnya," ucap Arrmanatha.
Selain mendorong DK PBB, Pemerintah Indonesia juga mendorong negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk bersatu membantu Palestina dan menjaga status quo kompleks Al-Aqsha. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan menghadiri Pertemuan Luar Biasa Komite Eksekutif (OKI) untuk membahas tentang situasi di kompleks Masjid Al-Aqsa dan upaya kemerdekaan Palestina.
"Rencananya Ibu Menlu akan menghadiri Pertemuan Luar Biasa Komite Eksekutif OKI di Istanbul pada 1 Agustus," kata Arrmanatha.
Pertemuan tersebut merupakan permintaan dan usulan yang disampaikan pemerintah Indonesia kepada Sekretaris Jenderal OKI dan pemerintah beberapa negara OKI. "Pertemuan ini sudah beberapa lama ini direncanakan. Indonesia akan menekankan posisi dan pandangan kita dan menyampaikan langkah-langkah yang perlu dilakukan agar situasi di kompleks Al-Aqsa lebih baik," ujar dia.
Pemerintah Indonesia pada pertemuan itu akan meminta solidaritas dan persatuan negara-negara anggota OKI untuk menjaga status quo kompleks Al-Aqsa dan terus mendorong dukungan masyarakat internasional bagi upaya kemerdekaan Palestina.