Sabtu 12 Aug 2017 15:57 WIB

Serang Guam, Trump: Korut akan Menyesal !

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Korea Utara (Korut) bahwa negara tersebut akan menghadapi masalah besar bila berani menyerang Guam, sebuah pulau di Samudra Pasifik yang menjadi basis dan pangkalan militer AS. Walaupun Trump juga mengklaim bahwa pulau tersebut akan sangat aman dari ancaman rudal Korut.

Trump sebelumnya menegaskan bahwa opsi militer telah tersedia dan terkunci untuk Korut. Kendati demikian AS masih enggan menempuh opsi tersebut. “Saya harap mereka (Korut) akan benar-benar memahami apa yang saya katakan, dan apa yang saya katakan adalah apa yang saya maksud. Kata-kata itu sangat-sangat mudah dimengerti,” ungkapnya seperti dikutip laman BBC, Sabtu (12/8).

Namun bila Korut ternyata mengabaikan peringatannya dan tetap melancarkan serangan ke Guam, Trump bersumpah Korut dan pemimpinnya akan segera menyesali tindakannya. “Jika dia (Kim Jong-un) melancarkan satu ancaman dalam bentuk ancaman terbuka berkaitan dengan Guam atau tempat lain yang merupakan wilayah AS atau sekutunya, dia akan benar-benar menyesalinya dan akan menyesalinya cepat,” ujar Trump.

Kendati demikian Trump meyakinkan warga AS yang berada di Guam bahwa pulau tersebut cukup aman dari ancaman rudal Korut. “Sangat aman, percayalah,” ucapnya.

Trump juga mengungkapkan, dia akan kembali berkomunikasi dengan Presiden Cina Xi Jinping terkait meningkatnya situasi yang sangat berbahaya. “Mudah-mudahan semuanya berjalan baik. Tidak ada yang menyukai solusi damai lebih baik dari Presiden Trump, itu yang dapat saya katakan kepada Anda,” katanya.

Pada Jumat (11/8), kantor berita resmi Korut, yakni KCNA, melayangkan tuduhan kepada AS. Mereka menyebut Washington sedang melakukan tindakan kriminal untuk membawa bencana nuklir ke Korea. “AS adalah dalang ancaman nuklir, perang nuklir yang kejam dan fanatik,” kata KCNA dalam laporannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement