REPUBLIKA.CO.ID, LAS RAMBLAS -- Kepolisian Spanyol menembak mati tersangka utama pelaku teror di Barcelona, Younes Abouyaaqoub. Abouyaaqoub diyakini sebagai pengemudi mobil van yang menabrak pejalan kaki di Las Ramblas.
Sebelumnya, Abouyaaqoub berhasil melarikan diri dari lokasi di mana ia melakukan teror dengan berlari. Setelah mencapai pinggiran kota, Abouyaaqoub membajak sebuah mobil dan membunuh pengemudi mobil tersebut.
Korban diketahui seorang pria berusia 34 tahun dengan nama Pau Perez. Perez resmi menjadi korban ke-15 dari rangkaian teror di Barcelona.
Saat proses pengejaran Abouyaaqoub, warga mengatakan ada sekitar 20 mobil polisi yang dikerahkan. Helikopter juga terlihat menyisir berbagai area dari udara.
Petugas pom bensin menyadari kehadiran Abouyaaqoub dan segera menghubungi polisi. Saat ditemukan polisi, Abouyaaqoub sudah berada sejauh 40 kilometer dari lokasi terjadinya teror.
Saat ditemukan, Abouyaaqoub terlihat mengenakan ikan pinggang peledak. Setelah Abouyaaqoub dilumpuhkan, petugas penjinak bom memeriksa ikat pinggang tersebut dengan menggunakan robot. Dari pemeriksaan diketahui bahwa ikat pinggang peledak tersebut palsu.
"Aksi teror dilakukan oleh kelompok yang beranggotakan 12 orang. Saat ini, delapan tersangka sudah dinyatakan tewas, sedangkan empat tersangka lain sudah diamankan," ujar petugas polisi setempat dilansir dari BBC.
Anggota keluarga dari tersangka yang tewas meyakini bahwa Imam Es Satty memegang andil dalam meradikalisasi beberapa pemuda di tempat tinggal mereka, Ripoli, Barcelona Utara. Es Satty sendiri sudah dikonfirmasi tewas dalam sebuah ledakan di rumah.
ISIS mengklaim keterlibatan mereka dalam serangan di Las Ramblas dan Cambrils. Akan tetapi belum diketahui apakah para pelaku penyerangan memiliki hubungan langsung dengan ISIS atau hanya terinspirasi oleh kelompok radikal tersebut.