Rabu 30 Aug 2017 13:14 WIB

Venezuela Tuntut Pendukung Sanksi AS

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Bendera Venezuela
Foto: walls-world.com
Bendera Venezuela

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Venezuela akan menuntut orang-orang yang mendukung sanksi yang diberikan Amerika Serikat baru-baru ini terhadap negara Amerika Selatan. Pekan lalu, Washington memberlakukan sanksi finansial terhadap Caracas dalam upaya mengurangi dana bagi Pemerintah Venezuela yang juga telah mengalami kekurangan uang.

Presiden Nicolas Maduro menggambarkan langkah tersebut sebagai tindakan ilegal dan dirancang untuk ekonomi Venezuela semakin sesak nafas. Krisis ekonomi  menyebabkan negara kaya minyak tersebut gagal bayar.

"Kami menerima seruan Presiden Nicolas Maduro bersama dengan pejabat negara yang berwenang untuk membuat keputusan historis terhadap mereka yang terlibat dalam promosi tindakan tidak bermoral ini terhadap kepentingan rakyat Venezuela," kata Diosdado Cabello, seorang anggota senior Majelis Konstituante, Rabu (30/8) dilansir Reuters.

Mantan Menteri Luar Negeri Delcy Rodriguez, yang sekarang memimpin Majelis, mengatakan, pihaknya akan mendesak jaksa agung dan Mahkamah Agung untuk melakukan penyelidikan. Selama hampir tiga jam perdebatan tersebut, para anggota menuduh politisi oposisi mendukung sanksi terhadap Venezuela tersebut dan mengeluarkan sebuah komunike yang dikeluarkan oleh oposisi di mana mereka merayakan sanksi pemerintah Presiden Donald Trump.

Venezuela mengalami krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan jutaan kekurangan pangan dan obat-obatan serta inflasi tiga digit. Maduro menuduh lawan-lawannya melancarkan "perang ekonomi" melawan negara tersebut dengan bantuan dari Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement