Rabu 13 Sep 2017 05:27 WIB

Amnesti Internasional Desak Mesir Bebaskan Aktivis Nubia

Rep: Puti Almas/ Red: Hazliansyah
Amnesti Internasional
Foto: Amnesty International
Amnesti Internasional

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Amnesti Internasional mendesak Pemerintah Mesir untuk membebaskan 24 aktivis Nubia yang telah ditahan oleh pihak berwenang negara itu, Selasa (12/9). Mereka pada pekan lalu ditangkap atas tuduhan melakukan demonstrasi tanpa izin demi mendapatkan pemukiman di tepi Sungai Nil.

Selama lebih kurang setengah abad, warga Nubia telah meminta Pemerintah Mesir untuk mengizinkan kembali mereka menetap di wilayah pinggir Sungai Nil. Wilayah itu dianggap sebagai kampung halaman yang pada 3.000 tahun lalu ditinggali oleh nenek moyang suku tersebut.

"Pemerintah mesir telah lama memandang sebelah mata mereka yang merupakan Nubia dan mengabaikan tuntutan mereka untuk kembali ke tanah bersejarah yang dianggap sebagai harta suku itu," ujar direktur kampanye Afrika Utara untuk Amnesty Internasional, Najia Bounaim dalam sebuah pernyataan, Selasa (13/9), dikutip Reuters.

Bounaim juga menuturkan bahwa hak-hak warga Nubia di Mesir selama ini hampir tidak pernah dipenuhi oleh pemerintah negara Afrika itu. Bahkan, tak segan-segan pihak berwenang memperlakukan aktivis dari suku itu sebagai sosok-sosok yang mencurigakan dan dianggap bersalah.

"Alih-alih memperlihatkan dengan jelas bahwa Pemerintah Mesir mencela hak warga Nubia berekpresi, mereka melakukan langkah lain dengan menahan para aktivis dari suku itu atas demonstrasi damai yan dilakukan selama ini," jelas Bounaim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement