Senin 18 Sep 2017 10:31 WIB

Duta Besar AS untuk PBB: Korut akan Hancur

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Korea Utara
Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley, memperingatkan Korea Utara (Korut) akan hancur jika terus melakukan perilaku sembrono. Tindakan Korut dapat memaksa AS dan sekutu-sekutunya untuk mempertahankan diri dengan cara apapun.

"Jika Korea Utara terus melakukan perilaku sembrono ini, jika Amerika Serikat harus membela diri atau mempertahankan sekutunya dengan cara apa pun, Korea Utara akan hancur dan kita semua tahu itu dan tidak ada yang menginginkan hal itu," ujar Haley.

"Kita tidak ada yang menginginkan perang, tapi kita juga harus melihat kenyataan bahwa kita berurusan dengan seseorang yang ceroboh, tidak bertanggung jawab, dan terus memberi ancaman tidak hanya kepada Amerika Serikat, tapi juga untuk semua sekutu mereka, jadi sesuatu harus tetap dilakukan," tambah dia.

Menurut Haley, Dewan Keamanan PBB telah kehabisan opsi untuk menghadapi program nuklir Korut dan mulai menyerahkannya ke Pentagon. "Kami telah kehabisan semua hal yang bisa kami lakukan di Dewan Keamanan saat ini," kata Haley kepada CNN.

Haley menambahkan, dia telah menyerahkan masalah ini kepada Menteri Pertahanan AS James Mattis. "Kami mencoba setiap kemungkinan lain yang kami miliki tapi ada pilihan militer yang disiapkan," ungkapnya.

Penasihat Keamanan Nasional AS HR McMaster mengatakan pemimpin Korut Kim Jong-un harus menyerahkan senjata nuklirnya. Menurutnya, Presiden Trump telah mengatakan dia tidak akan mentolerir rezim ini yang mengancam AS dan warganya dengan senjata nuklir.

Ketika ditanya apakah itu berarti Trump akan melancarkan serangan militer terhadap Korut, McMaster mengatakan dia sudah sangat jelas tentang hal itu dan semua opsi sudah dipertimbangkan. Sementara Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan dia menunggu Korut untuk menyatakan ketertarikannya pada perundingan yang konstruktif dan produktif.

"Yang perlu mereka lakukan untuk memberi tahu kami bahwa mereka siap untuk berunding adalah dengan menghentikan uji coba ini, menghentikan tindakan provokatif ini, dan mari menurunkan tingkat ancaman dan retorika," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement