Senin 18 Sep 2017 13:15 WIB

Polisi Tahan Tersangka Kedua Teror Bom London

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
 Polisi memblokir lalu lintas setelah insiden kereta di stasiun subway Parsons Green di London, (15/9).
Foto: AP
Polisi memblokir lalu lintas setelah insiden kereta di stasiun subway Parsons Green di London, (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Polisi Inggris telah menahan tersangka kedua terkait aksi pemboman kereta api London Underground yang terjadi pada Jumat (15/9). Pria berusia 21 tahun itu ditangkap pada Sabtu (16/9) malam di Hounslow, London barat, oleh detektif dari Komando Terorisme Polisi Metropolitan London.

Insiden ledakan bom terjadi di stasiun Parsons Green dan melukai 30 orang. Saat itu sebuah alat improvisasi meledak tepat ketika sebuah kereta tiba pada jam sibuk di pagi hari.

"Tersangka kedua ditangkap di bawah pasal 41 Undang-Undang Terorisme dan dibawa ke kantor polisi di London selatan tempat dia masih dalam tahanan," kata polisi dalam sebuah pernyataan, Ahad (17/9), dikutip CNN.

Pencarian dilakukan di sebuah rumah di Stanwell, Surrey, sehubungan dengan penangkapan ini. Penangkapan tersebut merupakan bagian dari perburuan besar-besaran terhadap pelaku serangan.

Polisi sebelumnya telah terlebih dahulu menangkap seorang tersangka berusia 18 tahun di daerah pelabuhan Dover pada Sabtu (16/9). Dover adalah kota pelabuhan utama sekitar 80 mil di tenggara London.

"Remaja tersebut ditahan karena dicurigai terlibat dalam persiapan tindakan terorisme," kata pihak berwenang.

Polisi juga melakukan pencarian di perumahan Sunbury-on-Thames di barat London, pada Ahad (17/9). Penduduk dari rumah-rumah di wilayah itu telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan.

Petugas terlihat memasuki sebuah rumah bercat ungu Cavendish Road, yang telah ditutup. Rumah tersebut diyakini dimiliki oleh pasangan lansia yang dikenal telah banyak membesarkan ratusan anak-anak imigran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement