Jumat 20 Oct 2017 14:17 WIB

Politikus Selandia Pernah Bekerja di Sekolah Mata-Mata Cina

Jian Yang terpilih jadi anggota parlemen Selandia Baru dari Partai Nasional.
Foto: ABC
Jian Yang terpilih jadi anggota parlemen Selandia Baru dari Partai Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Jian Yang, seorang politikus Selandia Baru yang terkait dengan sekolah mata-mata militer Cina diketahui juga pernah bekerja untuk sebuah komite Senat Australia yang berpengaruh. Demikian terungkap dalam dokumen yang diperoleh melalui UU Kebebasan Informasi.

Jian Yang yang kini menjadi anggota parlemen Selandia Baru dari Partai Nasional menghadapi pengawasan ketat di negara itu beberapa bulan terakhir. Hal itu terjadi setelah diketahui bahwa dia pernah bekerja di akademi yang terkait dengan militer Cina dan sekolah bahasa asing yang melatih para mata-mata negara itu. Surat-surat kerahasiaannya baru saja dipublikasikan dan menunjukkan bahwa dia pernah magang dengan komite Senat Australia sebelum pindah ke Selandia Baru.

"Selama bulan September dan November 1994 saya bekerja magang di Komite Tetap Senat untuk Urusan Luar Negeri, Pertahanan dan Perdagangan, Parlemen Australia," demikian ditulis Jian Yang dalam permohonan residensi Selandia Baru pada tahun 1998.

"Saya diminta menulis sebuah laporan tentang hubungan sosial dan budaya antara Australia dan Cina," katanya.

"Laporan saya sangat mendalam dan ditandai HD (High Distinction) oleh kedua atasan saya," tambah Jian Yang.

Dokumen-dokumen tersebut, yang diperoleh oleh media NZ Herald di bawah UU Kebebasan Informasi, juga mengungkapkan Jian Yang merupakan ketua Asosiasi Pelajar dan Mahasiswa Cina yang didukung Kedubes Cina saat dia kuliah di Universitas Nasional Australia.

Jian Yang mendapat tekanan di Selandia Baru setelah terungkap dia pernah bekerja di Luoyang Foreign Languages Institute yang melatih mata-mata, dan Akademi Teknik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat. Dia telah berulang kali menolak masih adanya hubungan dengan Partai Komunis Cina (PKC), dan menyatakan dia belum pernah ditanyai oleh Badan Intelijen Keamanan Selandia Baru.

"Saya menolak segala tuduhan yang mempertanyakan kesetiaan saya kepada Selandia Baru ... walaupun saya tidak lahir di sini, saya bangga menyebut diri sebagai orang Selandia Baru, mematuhi hukum kita dan berkontribusi pada negara ini," katanya September lalu.

Jian Yang pindah ke Selandia Baru tahun 1999, dan menjadi dosen ilmu politik di Universitas Auckland. Dia kemudian terjun ke politik dan terpilih ke parlemen melalui Partai Nasional pada tahun 2014. Dia kembali terpilih dalam pemilu baru-baru ini setelah masuk dalam posisi 33 pada daftar caleg partai tersebut.

Dalam catatan yang menyertai dokumen yang diserahkan ke NZ Herald, Imigrasi Selandia Baru mengatakan, "Kami mencatat Yang memenuhi semua segala persyaratan berdasarkan UU yang relevan pada saat permohonan residensinya dan tidak ada masalah karakter yang diidentifikasi saat itu."

Jian Yang meninggalkan Cina pada 1994 untuk kuliah di Fakultas Hubungan Internasional Jurusan Pasifik dan Asia, dan mendapatkan gelar masternya di tahun pertama.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/politisi-selandia-baru-yang-dituduh-terkait-mata-mata-china-per/9071218
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement