REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Priti Patel menyatakan mundur dari kabinet. Ia mnudur setelah diketahui mengadakan pertemuan rahasia dengan pejabat Israel selama melakukan liburan keluarga ke Israel.
Seperti dilansir Aljazirah, Kamis (9/11), Patel kembali ke Inggris pada Rabu. Ia membatalkan perjalanannya ke Uganda, setelah diketahui melakukan kunjungan ke Israel dengan seorang pelobi yang dapat mempengaruhi pembuatan undang-undang pada Agustus.
Patel mengadakan 12 pertemuan yang dirahasiakan, termasuk satu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Patel mengakui setelah kunjungan 13 hari tersebut. Dia ingin memberikan uang bantuan Inggris kepada tentara Israel di Golan.
Patel juga bertemu dengan menteri keamanan publik Israel Gilad Erdan di Parlemen Inggris pada 7 September, dan pejabat kementerian luar negeri Yuval Rotem di New York pada 18 September.
Dalam surat pengunduran dirinya, Patel meminta maaf kepada Perdana Menteri Inggris Theresa May atau Menteri Luar Negeri Boris Johnson karena tidak memberi tahu mengenai pertemuan tersebut. "Tindakan saya turun di bawah standar transparansi dan keterbukaan yang telah saya promosikan dan anjurkan," katanya.
Namun, awal pekan ini, The Jewish Chronicle melaporkan dua sumber yang berbeda mengkonfirmasi kepada surat kabar tersebut bahwa Patel telah mengungkapkan pertemuan yang dilakukan namun diberitahu untuk tidak menyatakannya karena akan mempermalukan Kementerian Luar Negeri.
Wakil ketua Demokrat Liberal Jo Swinson mengomentari pengunduran diri Patel. Ia mengatakan harus ada klarifikasi jelas tentang keterlibatan pihak-pihak dalam skandal ini. "Seseorang telah tertipu, entah orang Inggris atau kantor Perdana Menteri. Apapun harus diperhitungkan," tambahnya.
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Rekomendasi
-
Rabu , 03 Dec 2025, 15:43 WIB
Perundingan Mandek, Putin Tegaskan Rusia Siap Perang dengan Eropa
-
-
Rabu , 03 Dec 2025, 15:38 WIBIsrael Buka Perbatasan Rafah: Keluar Boleh, Masuk No
-
Rabu , 03 Dec 2025, 14:59 WIBIntelijen AS: China Serang Taiwan pada 2027
-
Rabu , 03 Dec 2025, 14:44 WIBDua Resolusi PBB Desak Israel Setop Pendudukan di Palestina dan Serahkan Wilayah Golan ke Suriah
-
Rabu , 03 Dec 2025, 07:49 WIBTak Ada Kompromi! Perundingan AS-Rusia soal Ukraina Buntu
-
Advertisement