Kamis 09 Nov 2017 14:48 WIB

Cina-AS Tanda Tangani Kesepakatan Bisnis 253,4 Miliar Dolar

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di Great Hall of the People di Beijing, Cina, Kamis (9/11).
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di Great Hall of the People di Beijing, Cina, Kamis (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menandatangani kesepakatan bisnis dengan nilai mencapai 253,4 miliar dolar AS dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS), Kamis (9/11). Penandatanganan ini dilakukan saat Presiden AS Donald Trump melakukan kunjungan tiga hari ke negara itu.

Kesepakatan bisnis ditandatangani dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Trump dan Presiden Cina Xi Jinping. Kedua belah pihak juga sepakat bekerja sama dalam proyek gas di Alaska senilai 43 miliar dolar AS dan proyek demonstrasi shale gas senilai 83,7 miliar dolar AS.

 

Menteri Perdagangan Cina Zhong Shan mengonfirmasi nilai kesepakatan yang ditandatangani itu mencapai 253,4 miliar dolar AS. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan kesepakatan yang ditandatangani pada Rabu (8/11), dalam sebuah acara yang dihadiri oleh Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.

 

Kontrak yang ditandatangani Kamis (9/11) ini termasuk pembelian pesawat jet Boeing Co oleh Cina senilai 37 miliar dolar AS dan pembelian chipset ponsel dari Qualcomm seharga 12 miliar dolar AS. Selain itu ada juga pembelian kedelai senilai 1,6 miliar dolar AS serta pembelian kendaraan dan suku cadang dari General Motors Co dan Ford Motor Co senilai total 11,7 miliar dolar AS.

 

Sementara kesepakatan bisnis yang ditandatangani pada Rabu (8/11) adalah komitmen pengecer online terbesar Cina, JD.com., untuk membeli 1,2 miliar dolar AS daging sapi dan babi dari Amerika.

 

Trump telah memprioritaskan penyempitan defisit perdagangan AS dengan Cina, senilai 347 miliar dolar AS tahun lalu. Ross mengatakan hal itu adalah fokus utama dari pertemuannya dengan Xi.

 

Kamar Dagang Amerika di Cina mengatakan mereka telah menyambut baik kontrak bisnis semacam itu. Namun mereka juga menyatakan kekhawatiran jika fokus Trump pada perdagangan barang akan mengurangi perhatiannya terhadap masalah lain, seperti pembatasan akses terhadap keuangan, perawatan kesehatan, dan industri lainnya di negara yang didominasi perekonomian Cina.

 

Setelah upacara penandatanganan, Xi menjanjikan lingkungan bisnis yang lebih terbuka bagi perusahaan asing. Trump juga bersumpah akan mengubah hubungan perdagangan menjadi lebih adil.

 

Xi mengatakan Cina berkomitmen untuk lebih membuka perekonomiannya terhadap investasi asing, meski dia tidak memberikan rincian. Dia mengungkapkan, Amerika dan perusahaan asing lainnya akan menemukan pasar Cina yang lebih terbuka, lebih transparan, dan lebih tertib. "Cina tidak akan menutup pintu dan akan terbuka lebih lebar lagi," kata Xi.

 

Surplus perdagangan Cina dengan AS pada Oktober melebar 12,2 persen dari tahun sebelumnya menjadi 26,6 miliar dolar AS. Total surplus dengan AS untuk 10 bulan pertama tahun ini naik menjadi 223 miliar dolar AS.

 

Cina adalah pasar ekspor terbesar ketiga untuk AS setelah Kanada dan Meksiko. Ekspor AS ke Cina naik 77 persen dari 2007 sampai 2016, namun Washington melaporkan defisit perdagangan sebesar 347 miliar dolar antara AS dengan Cina tahun lalu.

 

Trump Desak Cina Bujuk Korut Setop Senjata Nuklir

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement