Sabtu 11 Nov 2017 23:03 WIB

Saudi Sebut Warganya Diculik di Lebanon

Ilustrasi penculikan
Foto: IST
Ilustrasi penculikan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Arab Saudi mengatakan, seorang warga negaranya diculik di Lebanon, negara yang tengah mengalami krisis diplomatik.  Kendati begitu, Kedutaan Saudi di Beirut tidak memberikan rincian tentang jatidiri korban penculikan itu.

"Kedubes tersebut telah mencoba berhubungan dengan otoritas tertinggi keamanan Lebanon terkait pengamanan pembebasan tanpa syarat seorang warga Saudi yang diculik sesegera mungkin," katanya dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Saudi, SPA, Jumat (10/11).

Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon dan mendesak mereka yang sudah berada di sana untuk pergi meninggalkan negara itu. Ini akibat meningkatnya ketegangan kawasan yang dipicu oleh persaingan antara Arab Saudi dan Iran.

Pejabat tinggi pemerintah Lebanon mengatakan bahwa mereka meyakini Arab Saudi telah mempengaruhi Saad al-Hariri, perdana menteri Lebanon yang mengundurkan diri pada akhir pekan lalu.

Riyadh mengatakan bahwa Hariri adalah seorang yang bebas tanpa terpengaruh dan dia memutuskan untuk mengundurkan diri karena kelompok Hizbullah dukungan Iran sedang menyerang pemerintahannya.

Menteri Dalam Negeri Lebanon Nohad Machnouk mengatakan pada kantor berita Lebanon bahwa keamanan warga dan pengunjung Saudi menjadi keutamaan pemerintah Lebanon.

Dia menambahkan bahwa petugas keamanan melakukan siaga tinggi untuk mencegah upaya eksploitasi politik dalam situasi ini dari siapapun dan untuk alasan apapun. "Merusak keamanan dan keseimbangan Lebanon adalah sebuah tindakan pelanggaran keras," katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement