REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kepresidenan Lebanon mengumumkan pada Sabtu (18/11) waktu setempat bahwa Perdana Menteri Saad Hariri akan kembali ke Beirut pada Selasa (21/11) nanti. Pengumuman itu menyusul terjadinya percakapan Presiden Lebanon Michel Aoun dengan Hariri via telepon pada hari ini.
Dalam pernyataan tersebut juga dijelaskan Hariri mengatakan kepada Aoun, dia akan kembali ke beirut untuk turut serta dalam perayaan Hari Kemerdekaan yang jatuh pada Rabu.
Selain dengan Presiden Aoun, Hariri juga menelepon Ketua Parlemen Nabil Berri. Sebelum pulangke negaranya, Hariri berkunjung ke Prancis, dan tiba di sana pada Sabtu pagi waktu setempat.
Dia berkunjung dalam rangka memenuhi undangan dari Presiden Emmanuel Macron. Kedatangan Hariri ke Prancis tepat dua pekan setelah pengumuman pengunduran dirinya yang mengejutkan selama melakukan kunjungan keArab Saudi.
Pengunduran diri tersebut tidak dapat diterima oleh Aoun. Dan Aoun menuduh bahwa dia telah ditahan oleh Riyadh. Selama dua pekan ini Hariri masih tinggal di Arab Saudi. Namun Hariri membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa dia akan kembali ke Beirut segera.
Dalam pidato pengunduran dirinya tersebut Hariri menuduh Iran dan sekutu Lebanonnya Hizbullah telah menaburkan hasutan di wilayah tersebut dan ikut campur dalam urusan Arab.