REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Setelah sempat menjadi perdebatan selama bertahun-tahun, polisi di Australia Barat dalam waktu dekat akan dibolehkan berjanggut saat bertugas, meski diatur dengan persyaratan ketat.
Mulai 1 Maret tahun depan, polisi laki-laki di Australia Barat akan dibolehkan memiliki jenggot di wajah mereka. Tapi mereka harus menumbuhkan jenggot itu di luar waktu tugas mereka, dengan peraturan baru yang menetapkan periode menumbuhkan jenggot harus berlangsung saat petugas itu sedang mengambil jatah cuti selama tiga pekan.
Pengacara ketenagakerjaan, Nicole Young mengatakan kepada ABC Radio di Perth, kepolisian memiliki hak menetapkan peraturan tersebut.
"Penampilan umumnya bukan suatu atribut terlindungi yang dilindungi oleh undang-undang diskriminasi," kata Nicole Young.
"Mereka menyebut periode tiga minggu untuk menumbuhkan jenggot karena mereka menginginkan ketebalan jenggot tertentu dan itu bisa dimengerti, tapi tidak banyak pria yang butuh waktu tiga minggu untuk menumbuhkan jenggot setebal delapan milimeter.”
"Aturan itu memang tampak sedikit berat dan Anda harus benar-benar berkomitmen untuk menggunakan waktu selama 3 minggu dari cuti tahunan Anda untuk menumbuhkan jenggot," katanya.
Larangan jenggot dan tato legal
Sampai saat ini, hanya petugas polisi beragama Sikh saja yang dibebaskan dari larangan berjenggot karena menumbuhkan jenggot merupakan kewajiban dalam agama mereka. Pada 2012, Kepolisian Victoria menerapkan larangan berjenggot.
Tiga tahun kemudian sejumlah polisi menantang aturan tersebut, dengan menggugatnya ke Mahkamah Agung, namun pada akhirnya upaya itu tidak berhasil.
"Tidak mengejutkan saya jika Mahkamah Agung Victoria mengatakan bahwa hal itu tidak diskriminatif, tapi saya juga tertarik menyaksikan Kepolisian Australia Barat (WA) telah memutuskan untuk membiarkan anggota polisi laki-laki menumbuhkan janggut mereka," kata Nicole Young.
"Saya pikir ini keputusan yang sangat progresif dari Kepolisian Australia Barat (WA)."
Seorang pendengar ABC mengatakan lamarannya untuk bergabung dengan Kepolisian Australia Barat pernah ditolak karena dia memiliki tato tengkorak, yang dinilai "bertema kematian" dan mungkin akan menakut-nakuti publik.
Nicole Young mengatakan keputusan ini tidak melanggar undang-undang diskriminasi apa pun.
"Aturan terkait warna rambut, tindik, tato -jika suatu perusahaan ingin memiliki peraturan tentang bagaimana penampilan anda ditempat kerja, biasanya hal-hal seperti itu tidak diskriminatif kecuali jika didasarkan pada kepercayaan agama," katanya.
"Pengusaha diizinkan untuk memiliki peraturan tentang siapa saja yang mereka inginkan untuk bekerja kepada mereka dan bagaimana penampilan mereka.”
"Jelas polisi melakukannya karena pertimbangan kekhawatiran, mereka mengatakan, demi masyarakat atau publik.”
"Tapi bisa juga itu hanya sekedar pilihan pribadi seorang pengusaha untuk tidak menyukai tato bertema kematian."
Atasan bisa mendikte penampilan
Seorang pengusaha bahkan dapat memiliki kebijakan tentang kebotakan rambut atau berat badan. "Kelebihan berat badan bukan atribut yang dilindungi dan hanya ada beberapa kasus di mana isu seperti ini telah diperkarakan," kata Nicole Young.
"Dipecat karena kelebihan berat badan tentu saja merupakan pemecatan yang tidak adil, namun diberitahu bahwa Anda perlu menurunkan berat badan itu tidak diskriminatif.”
"Bahkan jika anda botak itu tidak terlindungi. Anda bisa tidak dipekerjakan karena anda botak, dan seorang majikan bisa saja memutuskan untuk hanya mempekerjakan orang-orang yang berkepala botak."
Pendengar Radio ABC Perth secara luas mendukung aturan yang mengizinkan petugas Polisi di Australia Barat (WA) untuk menumbuhkan jenggot. "Bukan penampilan mereka yang dilihat, tapi kemampuan mereka, jadi dengan demikian, jika mereka memiliki jenggot di bagian wajah yang rapi dan atraktif, biarkan saja mereka menikmatinya." - Wendy
"Saya setuju bahwa petugas polisi di Australia Barat (WA) diperbolehkan memiliki jenggot, sebagian besar kepolisian di wilayah lain Australia mengizinkan jenggot. Hanya karena mereka memiliki jenggot tidak berarti mereka tidak dapat melakukan pekerjaan mereka," kata Brian
Tapi sebagian warga yang lain mempersoalkan aturan baru ini. "Apakah aman, bagaimana jika penjahat menarik jenggotnya? Aduh!" tulis seseorang melalui pesan teks SMS.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.