REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk melegalkan pernikahan sesama jenis telah lolos di Senat Australia, namun dengan pekan sidang yang dibatalkan di tingkat DPR, anggota Parlemen tidak akan melanjutkan perdebatan hingga pekan depan.
RUU tersebut disahkan tanpa amandemen, dengan 43 senator memilih ya dan 12 lainnya memilih tidak. RUU tersebut kini akan diperdebatkan oleh DPR Australia saat anggota Parlemen kembali bersidang di Canberra minggu depan, yang akan membuka jalan bagi pernikahan sesama jenis untuk disahkan sebelum Natal.
Senator Partai Liberal, Dean Smith, yang menulis RUU tersebut, mengatakan kepada rekan Senat-nya -sebelum memberikan suara -bahwa walau RUU itu telah menempuh perjalanan yang sulit untuk mencapai titik ini, perdebatan mengenai RUU tersebut "baik untuk pembelajaran" semua warga Australia.
"Kita seharusnya tak takut akan hati nurani. Semakin banyak debat yang dilawan, semakin banyak kekuatan yang ditemukan untuk memperjuangkannya," sebutnya.
"Pada beberapa saat, kita harus merenungkan bagaimana kita bisa menghindari proses penyiksaan itu agar tidak terjadi lagi. Perdebatan ini bagus untuk pembelajaran Australia.”
"Ini telah menjadi pembelajaran yang baik bagi kamar (Parlemen) ini dan juga akan bagus untuk pembelajaran anak-anak LGBTI (lesbian gay biseksual transeksual intraseksual) di seluruh negara kita."
Penny Wong, pemimpin Partai Buruh di Senat, mengatakan bahwa ini adalah hari bersejarah bagi semua warga Australia. "Hari ini kita berdiri di puncak pencapaian yang luar biasa dan sebuah peristiwa bersejarah, dan kita berhenti sejenak, sejenak saja, untuk merenungkan tentang bagian dari apa kita ini," ujarnya.
"Kita adalah bagian dari aksi penerimaan, aksi inklusi, aksi penghormatan, aksi perayaan -suatu hari ketika Senat ini mengumumkan penerimaan kami terhadap saudara laki-laki dan perempuan LGBTIQ kami."
Mereka yang memilih menentang RUU tersebut adalah Eric Abetz, Fraser Anning, Cory Bernardi, Slade Brockman, Brian Burston, Matt Canavan, Concetta Fierravanti-Wells, Lucy Gichuhi, Chris Ketter, Barry O'Sullivan, Helen Polley, dan John Williams.
Senator Bridget McKenzie, James McGrath dan Pauline Hanson berada di ruangan tersebut namun tidak memberikan suara. Para pendukung pernikahan sesama jenis termasuk Senator Smith dan Derryn Hinch mengingatkan rekan mereka untuk menghormati semua pandangan, termasuk mereka yang memilih ‘Tidak’ di Senat dan dalam plebisit.
"Saya akan mengatakan satu hal kepada warga homoseksual Australia: berbaik hatilah kepada orang-orang yang menentangnya, para pemilih opsi ‘Tidak’," kata Senator Hinch.
"Karena ketika menyangkut Natal, dan Anda sedang duduk di meja makan malam Natal, dan Anda merasa terkejut karena ibu dan ayah Anda menentangnya, mereka berasal dari generasi yang memiliki pandangan berbeda. Jadilah sedikit toleran."
Tak ada amandemen yang diadopsi
Senat menghabiskan lima hari bersidang untuk memperdebatkan RUU tersebut. Beberapa senator mengemukakan kekhawatiran tentang beberapa bagian, terutama yang berkaitan dengan perlindungan agama, dan beberapa di antara mereka meminta amandemen RUU tersebut.
Beberapa senator konservatif ingin menciptakan dua definisi pernikahan, ketimbang mengubah yang sudah ada menjadi: penyatuan dua orang dengan mengesampingkan hal lainnya.
Beberapa lainnya menginginkan perlindungan agama dalam RUU Senator Smith yang memungkinkan pemuka agama untuk menolak menikahkan pasangan sesama jenis jika bertentangan dengan keyakinan mereka, yang juga berlaku untuk para penghulu sipil.
Jaksa Agung George Brandis memperkenalkan beberapa amandemen sehingga orang bisa berbicara bebas tentang pandangan tradisional mereka tentang pernikahan tanpa takut melanggar hukum.
Ketika perubahan itu diperdebatkan, ia mengatakan bahwa dirinya merasa hal itu tidak perlu, tetapi melakukannya dengan itikad baik untuk mereka yang peduli dengan perlindungan agama.
RUU tersebut akhirnya disahkan tanpa amandemen, namun anggota Parlemen di DPR Australia bisa kembali memperdebatkan beberapa masukan tersebut.
Jika versi amandemen dari RUU tersebut disahkan oleh DPR Australia, maka itu harus kembali ke Senat untuk dipertimbangkan kembali, tapi hal ini tidak mungkin terjadi.
Mayoritas anggota Parlemen di DPR diharapkan bisa mendukung RUU tersebut.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.