Kamis 30 Nov 2017 13:10 WIB

Penyidik Temukan Botol Penawar Racun di Ransel Kim Jong-nam

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Budi Raharjo
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Foto: Foto AP / Shizuo Kambayashi
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.

REPUBLIKA.CO.ID,SHAH ALAM -- Penyidik Malaysia menemukan selusin botol penawar racun di ransel Kim Jong-nam. Saudara seayah pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un itu tewas dibunuh dengan racun agen saraf VX di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 pada Februari lalu.

Kesaksian dari Kepala Unit Toksikologi Klinis dan Alkohol Dr K Sharmilah dari Departemen Kimia Malaysia di Pengadilan Tinggi Shah Alam menunjukkan ke-12 botol itu diisi dengan Atropine. Atropine adalah obat yang digunakan untuk mengurangi efek beberapa jenis racun dan agen saraf, termasuk VX.

"Saya menerima barang-barang itu (penawar racun) bersama dengan tujuh barang bukti lainnya dari polisi yang menyerahkannya kepada saya sekitar pukul 4.06 sore pada 10 Maret untuk tes toksikologi," kata Sharmilah, Rabu (29/11), kepada Jaksa Penuntut Umum Mohd Fairuz Johari.

Menurutnya, pestisida juga bisa menyebabkan kematian dan mengakibatkan gejala yang sama dengan keracunan VX. Sharmilah bersaksi dalam persidangan dengan terdakwa Siti Aisyah (25 tahun) dari Indonesia dan Doan Thi Huong (28) dari Vietnam.

Saksi lainnya, asisten Nasrol Sain Hamzah, memberi kesaksian bahwa dia telah mengambil kaos putih bertuliskan LOL yang dipakai oleh Doan di hari pembunuhan Kim. Doan telah diinterogasi di markas polisi Sepang dan Nasrol telah memintanya untuk mengidentifikasi pakaian mana yang dikenakannya pada 13 Februari lalu.

Dalam sebuah penyelidikan pada 15 Februari, Nasrol dan timnya menggeledah kamar Doan yang disewanya di Hotel Sky Star di Sepang. "Ruangan itu berantakan. Tempat tidurnya belum dirapikan dan ada setumpuk pakaian di lantai," kata Nasrul, dikutip media Malaysia, The Star.

Ia mengatakan kaos itu ditemukan di tas bergambar Hello Kitty yang terbuka. Tas itu ada di lantai di tepi tempat tidur. "Saya tidak menyentuh pakaiannya karena saya khawatir dengan senyawa kimia yang ada di kaos 'LOL'," ungkapnya.

Persidangan kasus pembunuhan Kim Jong-nam dilaporkan akan terus berlangsung hingga Maret 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement