Selasa 19 Dec 2017 15:38 WIB

Jepang dan Korsel Minta Cina Tekan Korut

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung-wha menggelar pertemuan untuk membahasi krisis di Semenanjung Korea , Selasa(19/12). Setelah pertemuan tersebut, keduanya sepakat meminta Cina agar mampu berbuat lebih banyak untuk menekan Korea Utara (Korut) agar menghentikan program rudal nuklirnya.

"Cina saat ini sedang melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB (untuk Korut), namun Cina mungkin bisa berbuat lebih banyak. Kami sepakat mengenai perlunya menekan Korut dengan tegas," kata Kono setelah melakukan pembicaraan dengan Kang Kyung-wha.

Cina memang menjadi aktor yang kerapdisebut dapat meningkatkan tekanan kepada Korut. Sebab Cina merupakan tetangga dan mitra utama Korut dalam bidang perdagangan. Hal ini pun sebelumnya telah disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Kendati tengah menerapkan sanksi yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB terhadap Korut, Cina memiliki pandangan lain terkait penyelesaian krisis di Semenanjung Korea.

Menurut Beijing, sanksi tidak akan bisa membuat Korut meninggalkan program nuklirnya. Satu-satunya cara untukmenyelesaikan krisis di wilayah tersebut adalah dengan dialog dan perundingan.

Kemudian perihal potensi peperanganyang terjadi di Semenanjung Korea, Cina bersikap agak netral. Negara pimpinan Xi Jinping ini telah menyatakan, jika AS dan sekutunya, yakni Jepang dan Korsel, menyerang Korut terlebih dulu, maka mereka akan memihak dan membela Pyongyang. Namun bila Korut yang melancarkan serangan terlebih dulu, Cina menyatakan tak akan turut campur.

Ketegangan di Semenanjung Korea kian meningkat setelah Korut menguji rudal balistik antarbenua pada akhir November lalu. Rudal terbarunya ini dilaporkan mencapai ketinggian 4.500 kilometer dengan daya jelajah 960kilometer.

Dengan demikian, para pakar pertahanan memprediksi bahwa rudal Korut tersebut telah memilikikemampuan untuk menjangkau daratan AS, sebagaimana yang diimpikannya.

Belum lama ini Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan negaranya siap menjalin perundingan dengan Korut tanpa prasyarat apapun. Namun permintaan ini belum direspons secara positif oleh Korut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement